Kerajaan TUHAN adalah Roh-Roh yang memerintah di Sorga dan alam semesta. Karena TUHAN itu Roh, maka Kerajaan TUHAN merupakan pemerintahan yang dipimpin oleh Roh-Roh yang lahir dari BAPA.
Kerajaan Sorga adalah menyatakan pemerintahan tempat para penguasa
semesta alam bertakhta, yaitu Roh-Roh yang memerintah semesta alam.
Kerajaan Yesus Kristus adalah pemerintahan yang dipimpin oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja segala raja, Tuan segala tuan. ABBA/BAPA menjadikan kerajaanNYA yang kekal selama-lamanya bagi segala makhluk di Sorga dan dibumi.
Kerajaan TUHAN dapat ditangkap oleh panca-indra manusia pada orang yang telah menerima baptisan Roh Kudus yang datang dari KRISTUS YESUS. Karena Roh tidak nampak, maka Kerajaan TUHAN YHWH
dalam diri seseorang dapat dikenali dari hidupnya, yaitu:
perasaannya, pikirannya, perkataannya, dan perbuatannya, ataupun segala
pengajarannya. Mereka adalah orang-orang yang menerima urapan Roh
Kebenaran yang menerangkan segala sesuatu mengenai pekerjaan TUHAN didalam Sorga dan di bumi, mengetahui rencana TUHAN sesuai tugas yang diserahkan kepadanya, dan memimpin banyak orang kedalam kebenaran.
Alkitab mengatakan :
“Lalu, didalam roh ia membawa aku keatas sebuah gunung
yang besar lagi tinggi dan ia menunjukan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari TUHAN” (WHY 21: 10).
Yerusalem adalah nama kota Eloim, artinya IA membangun sebuah jemaat
rohani, yaitu umatNYA yang dikumpulkan dalam suatu kumpulan orang-orang
kudus, dan makhluk Sorgawi yang kudus, serta malaikat-malaikatNYA yang
kudus bersama-sama dengan DIA memerintah alam semesta. Dan mereka
hidup dalam kemuliaan Tuhan, serta segala kegemilanganNYA (WHY 21:
11-23) untuk selama-lamanya. Inilah yang dinamakan Kerajaan
Eloim/Kerajaan Sorga/Kerajaan Yesus Kristus, yaitu Yerusalem baru
sebagai pusat pemerintahanNYA yang kekal.
TUHAN YHWH membangun Kota Setia, Yerusalem baru
dengan membayarnya dengan darah Anak-NYA dan darah para pengikut-NYA
yang setia, yaitu 12 muridNYA dan 144.000 orang sebagai martir (WHY
14:1-5). Mereka adalah korban-korban sulung bagi TUHAN, yaitu mereka
yang menjadi landasan dari Sorga yang baru. Mereka adalah hasil pertama
dari pekerjaan Yesus di dunia ini, hingga sampai kepada kita yang terpanggil berikutnya. Mereka BUKAN orang-orang gereja TETAPI orang-orang Israel yang mengikuti setiap langkah kemanapun Yesus pergi. Mereka hidup oleh Roh Kudus
yang mengurapi mereka dan mengikuti kehendak Roh dalam melaksanakan
pemberitaan Kerajaan Sorga hingga sampai pada penyerahan nyawa mereka
dalam kematian tubuh.
Jika anda dikaruniakan untuk mengerti hal ini, betapa besar dan
mulianya, dan gemilangnya yang disediakan Abba/Bapa bagi mereka yang
dipilihnya untuk masuk dalam KerajaanNYA. Maka anda akan meninggalkan
segala sesuatu yang anda miliki untuk dapat masuk dalam KerajaanNYA.
Demikianlah banyak orang yang menyerahkan nyawanya, menderita dalam
berbagai pencobaan, hingga dibunuh karena mereka telah mengetahui hal
ini. Mereka telah melihat/mengetahui kemuliaan dan kegemilangan TUHAN
yang disediakan bagi mereka. Tetapi yang terutama mereka sangat
mengasihi BAPA, IA telah menyediakan segala sesuatunya, sebelum mereka ada, dan mereka dijadikan untuk kemulian dan kegemilangan Tuhan.
Kerajaan Sorga memiliki 12 (dua belas) pintu gerbang, yaitu tempat
orang-orang masuk dan keluar melaluinya, yaitu bangsa-bangsa dan
raja-raja di bumi membawa kekayaan dan hormat kepadaNYA (WHY 21:12,24).
Kedua belas gerbang ini adalah kedua belas suku bangsa Israel, yaitu 144.000 orang
yang ditebus Tuhan sebagai korban-korban sulung bagi Anak Domba. Yang
dimaksud gerbang disini adalah setiap orang yang ikut serta dalam
pembangunan Kota Setia tersebut, pada waktu Yesus Kristus datang kedunia
dan memilih murid-muridNYA, serta mereka yang menyerahkan nyawanya oleh
karena nama Tuhan Yesus Kristus. Kesemuanya adalah orang-orang
keturunan bangsa Israel.
Sedangkan yang dimaksud bangsa-bangsa dan raja-raja masuk kedalam
Yerusalem baru adalah orang-orang yang menerima pemberitaan injil Yesus Kristus
yang dilakukan oleh orang Israel pada zaman mula-mula jemaat Tuhan (LUK
16:16-17), yaitu kedua belas murid Tuhan (semuanya adalah orang
Israel), hingga kepada seluruh umat manusia yang telah ada, yang ada,
dan yang akan ada dibumi. Semuanya ini adalah roh-roh yang dipersatukan
oleh Tuhan menjadi satu Kerajaan yang dipimpin oleh YESUS KRISTUS
sebagai Raja (IBR 3:6) dan TUHAN, Bapa tidak menghendaki satupun dari
roh-roh ini hilang, yaitu mereka yang terpanggil (MAT 18:14)
Sesungguhnya Kerajaan Sorga sudah ada dari mulanya, hanya saja mereka
yang tinggal didalamNYA mengalami berbagai perubahan sesuai dengan
rencana dan rancangan Bapa. BAPA,Tuhan Yesus Kristus bertugas untuk
mendirikan Kota Setia, yaitu Yerusalem baru, yang merupakan pusat
pemerintahan Kerajaan Sorga (ZAK 6:13). Hal ini dilaksanakan dengan
kedatanganNYA kedunia ini dengan memilih ke-dua belas muridNYA dan
144.000 orang yang mengikuti DIA dengan setia.
Termasuk juga pilar-pilar di dalam Yerusalem baru, yaitu ketujuh jemaat
mula-mula di Asia kecil: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis,
Filadelfia, dan Laodikia (WHY 1:11; 2;3). Ini adalah penggenapan dari
nubuat nabi Zakharia (ZAK 6:15).
Kerajaan Sorga bukan seperti pemerintahan dunia, dimana pemimpinnya
dipilih secara demokrasi (dipilih oleh rakyatnya). Oleh sebab itu
tepatlah dikatakan sebagai kerajaan, tidak republic, karena segala
sesuatunya secara mutlak dipimpin oleh YESUS KRISTUS
berdasarkan ketetapan-NYa. Karena DIA adalah permulaan ciptaan YHWH
(yang awal). Kalau tidak ada DIA, maka segala sesuatunya juga tidak ada.
Kerajaan TUHAN mulai diberitakan kepada manusia sejak mulai dari
pelayanan Yohanes Pembatis (LUK 16:16), yang membaptis dengan air (MAT
3:6,11), untuk mempersiapkan roh-roh yang terpanggil untuk masuk dalam
Kerajaan Sorga yang diberitakan oleh Yesus, sebagai kepala dari Kerajaan
Sorga….BERSAMBUNG…semoga bermanfaat. IMANUEL.
PENGINJILAN PRIBADI
Kamis, 22 Maret 2012
Selasa, 13 Maret 2012
ISLAM MASUK KRISTEN
“Saya Telah Menerima Kasih Karunia-Nya”
Kesaksian
Dan Kisah Nyata Pelaku Kerusuhan Mei 1998 Ahmad Andryansah bin Abdul Jalil,
Jemaat Islam Ditangkap Tuhan Yesus Al-Masih Dan Masuk Kristen : “Saya Telah
Menerima Kasih Karunia-Nya”
Sudah jamak jika kita mendengar kesaksian dari para saksi
mata mau pun korban dari suatu kejadian. Tetapi kali ini saya mendapatkan
sebuah kisah kesaksian yang justru dari pelaku tindakan kekerasan. Saya melihat
bahwa ada suatu hal yang dapat dipetik dari cerita ini, yaitu: Jamahan kasih
Allah. Ya, pelaku tindak kekerasan dijamah hatinya oleh Yesus Kristus sehingga
hidupnya berubah 180 derajat.Sungguh indah, Yesus pergi meninggalkan 99 domba
yang tidak tersesat untuk mencari domba yang sesat. Betapa gemuruhnya Sorga
dengan nyanyian puji-pujian kepada Allah ketika si domba yang tersesat telah
ditemukan. Dalam kisah ini Yesus sendirilah yang menemukan si domba tersesat.
Berikut
adalah kisah kesaksian Andryansah:
Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang
hampir tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu.
Sebelum saya mengenal Isa Almasih, saya di didik oleh
orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah, musholla, maupun
masjid bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan
ajaran yg paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini, dan yang
paling utama. Apabila ada di antara kami yg dapat mengenyahkan penganut di luar
Islam, adalah merupakan suatu pahala yg besar, sebab menurut apa yg telah
mereka ajarkan kepada saya inti nya adalah penganut di luar Islam merupakan
jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini. Dan
bahaya yg paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu
berkembang di Indonesia
secara perlahan-lahan yang mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran
yg terdapat di dalam Quran maupun hadist. Begitulah bagaimana sikap saya yang
bagaikan iblis semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun
akhirat dengan kasih-Nya.
Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan Mei 1998, saya
bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor
beramai-ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik non muslim. Sebelum
kami berangkat melakukan hal tersebut, sebenarnya saya enggan mengikuti mereka
karena keluarga kami pun orang yg hidup di atas rata-rata dan hal tersebut
sepertinya merupakan sesuatu yg memalukan. Dan
pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih
dalam status penggaguran dan hal inilah yg membuat saya mengikuti ajakan teman saya,
terutama apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan
para kafir, hal inilah yg membuat semangat saya menggebu-gebu.
Sampai pada
suatu saat kami telah sampai di depan toko yg bernama El-Shadai, dan kami yakin
bahwa toko itu adalah toko milik kafir Nasrani. Dan akhirnya kamipun melempari
toko tersebut sambil meneriakan Allahuakbar! bersama-sama dan meneriakkan
“kafir, keluar lu dari dalam toko lu!”
Pada waktu itu ada beberapa orang yg berhamburan keluar.
Salah satu dari mereka mengendarai motor untuk melarikan diri dari kami. Kami melihat pria itu mengenakan kalung salib di lehernya. Lalu teman
saya yang bernama Sultan (nama samaran) berseru kepada saya, “Ndry, mari kita
kejar dia!”
Saya pun bergegas untuk membonceng teman saya. Sebelum saya
membonceng motor kawan saya, saya mengambil sepotong besi. Dan akhirnya kami
pun mengejar pria itu. Dan yang mana pada waktu itu keadaan di jalan sangat
carut marut, tetapi pria itu tetap menancap gas. Mungkin saking takutnya
berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kami. Kawan saya pun mempercepat laju
motornya. Berhubung motor yang kami tunggangi adalah motor king
sedangkan pria tersebut menggunakan motor bebek, maka perlahan-lahan kami dapat
menyusulnya.
Pada suatu saat pria itu membelokkan motornya pada
persimpangan dengan cepatnya. Dan pada saat itulah kami tidak tahu darimana
mobil tersebut datang. Seingat saya, kamipun akhirnya menabrak mobil tersebut
dan saya serasa terbang di udara. Sesudah itu saya tidak sadar lagi.
Pada waktu saya sadar, saya melihat banyak kerumunan di
sekitar saya. Dan dengan reflek saya mencari teman saya untuk melihat
kondisinya. Lalu saya pun memisahkan diri untuk mencari teman saya dari
kerumunan orang tersebut.
Tetapi saya tidak tahu mengapa orang tersebut masih
berkerumun di tempat saya berada tadi. Lalu saya pun melangkah ke jalan, dan
saya mendapati kerumunan di sisi jalan yang lain. Saya pun berpikir itu pasti
teman saya. Lalu saya pun melangkah mendekatinya.
Tiba-tiba saya berhenti sontak di tengah jalan karena saya
melihat di beberapa kerumunan teman saya, saya melihat teman saya jadi dua. Dan ada banyak orang yg berwajah bengis dan hewan kurus seperti anjing yg
hendak memperebutkannya. Saya mengucek mata saya sebab saya pikir saya masih
belum sadar. Setelah itu saya melihat teman saya yang ada dua tersebut. Salah
satunya di seret-seret oleh mereka untuk keluar dari kerumunan tersebut. Dan
teman saya itu berteriak, “Ndry, Ndry, tolong saya!” Saya pun tak berani
melangkah karena saya takut. Dan saya tetap diam terpaku di tengah jalan raya
tersebut.
Pada waktu itu ada sinar datang dari sebelah kanan saya.
Waktu saya menoleh, ternyata mobil ambulance pas di samping kanan saya dan
menabrak saya. Saya pun tersontak dan menyebut Masyaallah sambil memejamkan
mata. Tetapi mobil itu serasa melintasi tubuh saya. Lalu sayapun membuka mata
saya dan dengan reflek saya memegang tangan saya sendiri. Lalu saya pun
melihat mobil ambulance tersebut berhenti pas di tempat saya jatuh tadi. Dan
yang membuat saya terdiam seribu bahasa adalah ketika saya melihat tubuh saya
dimasukkan ke dalam ambulance tersebut. Hal ini yg membuat saya seperti gila.
Sayapun akhirnya berlari tanpa tujuan dan saya tidak berani mendatangi
kerumunan di mana saya jatuh sebelumnya karena saya takut setelah melihat
kejadian teman saya.
Tidak jelas kemana saya berlari, tiba tiba saya sampai di
sebuah taman dan saya duduk sambil menangis. Apakah saya sudah mati? Saya terus
mencubit-cubit tangan saya, tapi saya tidak merasakan apapun. Lalu saya
menangis lebih keras. Dan sayapun tersungkur menangis di atas tanah. Dan pada
saat saya tersungkur, saya melihat sepasang kaki di depan mata saya. Sayapun
sontak mundur ke belakang karena saya teringat langsung apa yg dialami teman
saya. Tapi pada saat saya mau bangun dan melarikan diri, saya
seperti lumpuh tidak bisa bergerak. Dan saya pun memberanikan diri untuk
menatap siapakah yg ada di depan saya. Tapi saya tidak bisa melihat wajah-Nya
karena sangat silau. Dan hal itu membuat saya pasrah dan menundukkan muka.
Lalu orang yg berpakaian putih di depan saya itu pun
bertanya kepada saya, “Nak, mengapa engkau menganiaya AKU?”.Lalu saya
pun menjawabnya, “Setan, pergi kau jangan ganggu saya!” Sayapun akhirnya
mengucapkan ayat-ayat kursi untuk mengusirnya.Lalu Dia pun berkata lagi “Nak,
mengapa engkau menganiaya Aku?” Sayapun masih melafalkan ayat kursi di bibir
saya dan saya mengucapkan “Ya Allah, usirlah setan itu dari hadapanku.” Lalu
Dia berkata lagi, “Nak, apakah kesalahan-Ku hingga kau menganiaya Aku?”
Lalu setelah saya sadar ayat kursi tidak ampuh untuk
menghadapi-Nya, sayapun tersungkur di bawah kaki-Nya dan menangis tersedu-sedu
dan akhirnya akupun menjawabnya, “Saya tidak tahu kenapa saya melakukannya.
Maafkanlah saya.”
Dan
saya pun meraung-raung di bawah kaki-Nya. Dan Diapun berkata, “Bangunlah.
Jangan takut. Peganglah tangan-Ku.” Dan sayapun berdiri di depan-Nya sambil
menundukkan muka saya (dan pada waktu itu sayapun masih berpikir bagaimana cara
melarikan diri dari-Nya). Sepertinya Dia tahu pikiran saya, dan Dia berkata
lagi, “Jangan takut akan Aku karena Aku lembut dan murah hati.”
Dan akhirnya saya pun memberanikan diri untuk menatap-Nya.
Saya merasakan kesedihan yg ada di hati saya menjadi sirna seketika dan saya
pun memberanikan diri untuk bertanya kepada-Nya, “Siapakah kamu sesungguhnya?”
Lalu Dia menjawab, “Akulah yang selalu di perdebatkan
oleh banyak anak manusia. Akulah jalan yang lurus. Akulah yang telah
membangkitkan orang dari kematian.” Setelah saya mendengar Dia berkata
“Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian”, sayapun langsung
tersadar bahwa Dialah Isa Almasih atau Yesus Kristus yang banyak sekali dipuja
puja oleh kaum Nasrani sebagai Tuhan-nya. Lalu sayapun tersungkur di bawah
kaki-Nya kembali dan pada saat itu secara tak sadar saya memperhatikan kaki-Nya
yg mempunyai tanda berlobang bekas luka. Saya pun berkata “Ya Nabi Isa,
ampunilah segala sesuatu yang pernah saya perbuat terhadap pengikut-Mu.
Ampunilah saya.”
Dan
sayapun menangis kembali karena merasa berdosa terhadap-Nya. Lalu dia pun berkata,
“Mengapa kamu menganiaya mereka?” Sayapun menjawab-Nya, “Saya tidak tahu. Atau
mungkin karena mereka menganggap-Mu sebagai Allah dan menduakan Allah?”
Lalu Dia pun
berkata “Segala apa yang ada padaKu adalah milik Bapa-Ku yang di Sorga. Dan
segala apa yang ada pada BapaKu di Sorga adalah Milik-Ku juga, karena oleh-Nya
segala kekuasaan baik di bumi maupun di sorga telah diserahkan-Nya kepadaKu.
Karena Aku dan Bapa adalah satu. Begitu juga kau, kau sekarang adalah milik-Ku.”
Sayapun masih menangis di bawah kaki-Nya pada saat Dia
menerangkan tentang siapa diri-Nya sebenar-Nya, yaitu Dia adalah Allah itu
sendiri. Lalu saya pun berkata, “Ya Isa Allahku, ampunilah segala sesuatu yang
pernah saya lakukan.” Di sinilah saya pertama kali menyatakan Isa adalah
Allah saya. Lalu Isa Almasih berkata, “Pulanglah dan beritakanlah tentang Aku,
tentang apa yang pernah kau lihat. Aku akan menyertai kalian semua hingga zaman
akhir.”
Dan
pada saat itu pula sontak saya terbangun. Ternyata saya sudah berada di Rumah
Sakit, tepatnya di ruang ICU kurang lebih selama 2 minggu dalam keadaan koma.
Pada saat saya terbangun, saya langsung menangis dan menyebut, “Ya Isa, ya Tuhanku, ampunilah saya.”
Pada saat itu ibu dan saudara-saudara saya sedang menunggu
di luar dan bergegas masuk saat mendengar suara saya. Tetapi kebanyakan dari
mereka heran mengapa saya menyebut Isa sebagai Tuhan saya. Banyak di antara
mereka yg menganggap saya kerasukan iblis membaca ayat kursi bersama sama. Ini membuat saya tertawa terpingkal-pingkal setiap saya
mengingat mereka melakukan hal tersebut. Akhirnya sayapun dibawa pulang ke
rumah setelah kondisi saya membaik. Pada saat itu merupakan
kegoncangan iman yg terbesar dalam hidup saya, tentang apa yg pernah saya
percayai sebelumnya, yg selalu penuh dengan kekerasan, iri, dan dengki. Dan
saya mengingat tentang pertemuan saya dengan Tuhan kita Yesus Kristus, betapa
baiknya Dia terhadap saya. Dia tahu saya telah menganiaya
pengikut-Nya, seharusnya Dia memenggal kepala saya, tetapi Dia malah mengampuni
saya dan mengembalikan roh saya menyatu kembali dengan jiwa dan tubuh saya.
Padahal ibu saya pernah berkata bahwa pada saat saya di rumah sakit dokter
telah mengatakan bahwa saya telah mengalami pendarahan otak dan mustahil bisa
di sembuhkan. Dan sekalipun saya sembuh, saya akan mengalami kelumpuhan total.
Banyak para dokter yg merasa aneh pada kejadian saya yg ajaib.
Dan apabila
mereka bertanya saya hanya menjawab Isa atau Yesus Kristus lah yg menyembuhkan
saya. Kadang-kadang hal ini membuat mereka yg belum menerima Yesus di dalam
hatinya menganggap saya kerasukan iblis.
Begitu juga saudara-saudara saya maupun
bapak saya sendiri. Sehingga
sering bapak saya mengundang para kiai maupun dai untuk mengkotbahi saya.Lalu
saya bertanya kepada mereka, “Sudahkah kalian pernah merasakan kematian?” Merekapun
jawab, “Belum.”Lalu sayapun bilang kepada mereka, “Percayalah kepada Isa,
karena Isa lah yang menyelamatkan saya dari kematian.”
Akhirnya banyak dari antara mereka yg pergi dengan hati yg
dongkol.Untungnya bapak saya merupakan muslim yg liberal. Akhirnya sayapun
menceritakan tentang semua kejadian yg pernah saya alami pada waktu itu.
(mungkin bapak saya mendengarkannya dengan cara masuk kuping kiri, keluar
kuping kanan). Akhirnya bapak saya berkata, seandainya apa yg saya alami itu
memang benar, maka bapak akan mengucap syukur kepada Nabi Isa yg telah
menyelamatkan saya. Dan sayapun selalu berdebat dengan bapak saya. Sampai
akhirnya saya berkata kepada bapak saya, “Sungguh apa yang semua saya alami
adalah benar karena saya melihatnya dengan kepala dan mata saya sendiri.”
Dan
bapak sayapun bilang, “Bagaimana mungkin kamu melihatNya, orang pada saat itu
bapak bersama ibumu selalu menunggui kamu di rumah sakit? Kapan kamu keluar dan
bertemu denganNya? Tahukah kamu Ndry, semua itu karena ridho Allah, titik!”
Pada
waktu itu saya pun bingung menjawab pertanyaan yg dilontarkan bapak kepada
saya. Ibu saya pun menangis dan memeluk saya ketika melihat kami berdebat
dengan keras dan menyuruh saya diam dan meninggalkannya. Tanpa sebab saya berkata
kepada bapak, “Ya benar, Isa Almasih adalah Tuhan saya sekarang
ini. Pelangi adalah saksi apa yg pernah saya katakan.”
Lalu bapak saya tertawa menyindir kepada saya, “Di musim
kemarau begini mana mungkin ada pelangi?” Dan sayapun akhirnya pergi meninggalkan
tempat saya berdebat dengan ayah saya itu dan menuju pintu rumah untuk pergi
keluar. Pada saat saya di luar rumah sayapun menangis dan berbicara sendiri, “Ya Isa Tuhanku, mengapa begitu keraskah hati bapak saya seperti batu?”
Lalu saya pun mendongak ke atas langit, dan anehnya saya melihat pelangi. Lalu
saya menangis dengan penuh suka cita, dan sayapun lari kembali ke dalam rumah
untuk menemui bapak saya. Dan saya memanggilnya untuk menunjukkannya.
Setelah bapak saya melihat pelangi tersebut diapun diam
seribu bahasa. Dan setelah kejadian itu bapakku seperti mengalami kegoncangan
iman, seperti yg pernah saya alami sebelumnya.
Sayapun mulai mencari lebih dalam tentang siapa Isa Almasih
sebenarnya melalui Al-Quran maupun hadist, dan saya menemukan hal-hal yg
membuat saya terharu. Misalnya ayat surat-surat di bawah ini:
(Maryam,
19:19) Hanya Isa Anak Maryam yang langsung masuk Syurga kerana Dia suci.
(Al
Imran, 3:45) Bahkan Dia (Isa Almasih) terkemuka di dunia dan di akhirat.
(Al
Fatihah, 1:6) “Indinash shiraathal mustaqiim” Artinya: Tunjukilah kami jalan
yang lurus
(Az
Zukhruf, 43:61) “Wa innahu la’ilmu lis saa’ati fa laa tamtarunna bihaa wa
tabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.” Artinya: Dan sesungguhnya Isa itu
benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat kerana itu janganlah kamu ragu
tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(Az
Zukhruf, 43:63) “Wa lammaa jaa-a ‘Isa bil bayyinaati qaala qad ji’tukum bil
hikmati wa li ubayina lakum ba’dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha
wa athii’u.” Artinya: Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata
sesungguhnya Aku datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
yang apa kamu perselisihkan tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah kepadaKu.
(An
Nisa, 4:171) “Inamal Masihu ‘isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu.” Artinya:
Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya.
(Hadis
Anas bin Malik hal.72) “Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu.” Artinya: Isa
itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya.
(Maryam,
19:17) ”arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya.”
Artinya: Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya
menjadi Manusia yang sempurna.
(Hadis
Ibnu Majah) “Laa mahdia illa isabnu Maryama.” Artinya: Tidak ada Imam MAHDI
selain Isa putra Maryam.
(Al
Anbiyaa, 21:91) “Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa
ja’alnaahaa wabnahaa ayatal lil ‘aalamiin” Artinya: Ingatlah kisah seorang
perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami tiupkan kepadanya
Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi
semesta alam.
(Maryam,
19:33) “Wa salaamu ‘alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub’atsu
hayaa.” Artinya: Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia
wafat, dan pada hari Dia dibangkitkan hidup kembali.”
(Al
Imran, 3:55) “Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi’uka ilayya,
wa muthahhiruka minal ladzinaa kafaruu, wa jaa’ilul ladzina tabauka fauqal
ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati.” Artinya: Ingatlah tatkala Allah
berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanMu, dan mengangkatMu
kepadaKu, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang kafir, dan menjadikan
orang-orang yang mengikutiMu di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat.”
(Al
Baqarah, 2:253) “Wa aatainaa ‘isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil
qudusi.” Artinya: Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat
serta Kami perkuat Dia dengan Roh Kudus.
(An
Nisa, 4:156) “Wa bi kufrihim wa qaulihim ‘alaa Maryama buhtaanan ‘azhiimaa.”
Artinya: Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap
Maryam dengan kedustaan besar (zinah).
(Al
Imran, 3:45) “Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi
kalimatim minhus muhul masihu ‘isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati
wa minal muqarrabiin.” Artinya: Ketika malaikat berkata, hai Maryam
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah daripadaNya namanya Al
Masih putra Maryam, terkemuka di dunia dan di akhirat dan orang yang paling
dekat pada Allah.
Dan sayapun akhirnya menelusuri dan mencari segala hal
tentang Isa Almasih Tuhan kita. Akhirnya sayapun berpikir bahwa saya harus
mendapatkan Injil itu sendiri untuk memahami siapa Isa Almasih itu sesungguhnya. Ada keinginan yang sangat kuat di hati saya
untuk mendapatkannya (Injil). Lalu saya pun teringat akan toko yang pernah kami
(saya bersama kawan saya dulu) rusakkan, yaitu toko buku El-Shadai, lalu
sayapun pergi kesana.
Pada saat saya sampai di toko tersebut, toko itu masih
kelihatan rapi, baik kaca-kacanya yg dulu kami lempari dengan batu hingga
pecah, telah rapi terenovasi kembali. Lalu sayapun menghampiri toko tersebut
dan akhirnya saya berbicara dengan salah satu penjaganya, “Mbak, apakah Anda
menjual Injil?” “Ya.” jawabnya. Lalu penjaga itu pun mencarikan Injil tersebut.
Lalu dia pun menyerahkan kepada saya Kitab Perjanjian Baru. Lalu saya bertanya
lagi kepadanya, “Apakah ini Injil Isa Almasih punya?”
Mbak penjaga itupun berkata sambil tertawa kecil, “Iya,
Perjanjian Baru itu adalah Injil.” Lalu mbak itu pun berkata kepada saya,
“Apakah kamu non Kristen?”
Sayapun
bingung menjawabnya. Karena agak takut oleh sebab sebelumnya, seandainya mbak
itu tahu apabila saya muslim mungkin dia akan benci kepada saya, pikir saya
dalam hati. Akhirnya dengan berat hati sayapun menjawabnya, “Ya,
saya muslim.” sambil saya menundukkan muka.
Lalu mbak itu pun berkata, “Ah itu tak masalah bagi kami.”
sambil tersenyum. Hal ini yang membuat saya heran kenapa mereka yg begitu ramah
bisa kami benci tanpa sebab sebelumnya? Lalu sayapun bertanya kepada dia,
“Mbak, adakah buku-buku tentang kisah nabi-nabi menurut Kristen?”
Lalu mbak itupun mencarikannya. Sesudah itu sayapun
mananyakan harga totalnya untuk membayar buku-buku tersebut. Dan sebelumnya
saya pun berta nya kepadanya, “Mbak, apakah ada di antara pegawai toko ini yang
celaka pada saat kerusuhan sebelumnya?” Mbak itupun menjawab saya, “Pada waktu
kejadian tersebut toko ini telah kami tutup lebih awal kira-kira jam sepuluh
pagi.” Lalu saya bertanya lagi, “Apakah ada yg menempati toko ini sebagai
tempat tinggal?”
“Ah
tidak mas,” jawabnya, “hanya satpam yg menjaga toko-toko di sekitar kami.
Itupun juga mereka hanya menjaga di luaran saja untuk keamanan sekitarnya.”
Hal ini yang membuat saya sangat bingung dalam hati. Seingat
saya waktu kami merusak dan menjebol toko ini pada waktu petang hari masih ada
beberapa orang yg di dalamnya, sedangkan mbak itu bilang toko telah tutup sejak
jam 10 pagi dan tidak ada satupun penghuni yg menempatinya. Lalu siapakah di
antara mreka yg kami kejar pada waktu itu? Hal ini yang membuat saya heran
hingga sekarang. Seandainya apabila saya menemui pria yg kami kejar-kejar dulu,
mungkin saya akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya.
Dan akhirnya sayapun kembali kerumah, dan sayapun mulai
membaca Injil satu persatu di kamar saya. Saya sangat terenyuh, sedih, dan
bangga pada saat saya membaca kisah Injil, betapa mulianya segala sesuatu yang
pernah diperbuat oleh Isa Almasih / Yesus Kristus. Begitu pun juga ucapan-ucapanNya
yang bagaikan pisau belati langsung menusuk hati mengajarkan tentang kasih yang
tulus, kerendahan hati, maupun keselamatan. Hal ini yang belum
pernah saya peroleh sebelumnya semenjak saya hidup di muka bumi yang mana
sebelumnya saya menganggap diri kami sebagai Muslim adalah yg tertinggi dari
golongan lain kafir yang mana para golongan kafir itu harus tunduk kepada kami,
yaitu para penganut Islam, sebab ada di Quran yg mengatakan, “hanya penganut
Islam lah yang masuk Sorga” dan hal ini sangat tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin nabi-nabi sebelum Muhammad bisa disebut
Islam, karena mereka pun tidak pernah sekalipun mengucapkan kalimat syahadat?
Dan juga pada saat saya mengalami kejadian yg aneh di mana roh saya berpisah
dengan tubuh saya pada waktu kecelakaan dan mengalami koma, kenapa yg menemui
saya justeru Isa Almasih / Yesus Kristus? Dan akhirnya sayapun menyerahkan
diri saya sepenuhnya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan saya dan
Juruselamat saya. Pada tanggal 27 Oktober 2000 saya pun dibaptis dalam nama
Bapa, Putera dan Roh Kudus. Halleluya. Saya
telah menerima kasih karunia-Nya. Baik susah maupun senang.
Tuhan
Yesus selalu menyertai saya.
Amin
Solo, Indonesia, 3
Mei 2006
Nama asli saya Ahmad Andryansah bin Abdul
Jalil dan saya akhirnya mengganti nama saya menjadi Christian Andryansah, dan
saya menghapus nama Ahmad karena nama tersebut selalu mengingatkan saya akan
kekejian.
Kesaksian Walid Shoebat..
“Islam Menghasilkan Kekerasan”
Kesaksian Dan Kisah Nyata Mantan Terroris dan Militan Islam PLO Palestina
Walid Shoebat Masuk Kristen : “Islam Menghasilkan Kekerasan”
“Walid Shoebat: Mengapa Saya Meninggalkan Jihad ?”
Kesaksian
Walid Shoebat..
“Saya
teringat pada satu kesempatan di Betlehem ketika para penonton yang penuh sesak
di sebuah bioskop bertepuk-tangan dengan sukacita saat menonton film 21 Hari di
Munich. Saat
kami melihat orang-orang Palestina …membunuh atlet-atlet Israel, kami…berteriak,’Allahu
Akbar!’Sebuah slogan sukacita”.
Salah-satu
kekuatan yang paling dahsyat di dunia adalah kesaksian yang mengubah hidup.
Sebagaimana Parvin dan Homa Darabi, Walid Shoebat juga mengalami jahatnya
terorisme karena ia pernah menjalaninya – pada kenyataannya, ia
mempraktekkannya. Sewaktu remaja, ia membom sebuah
bank di Tanah Suci dan turut serta memukuli seorang tentara Israel. Ketika istrinya yang beragama Katolik menantangnya untuk mempelajari
Alkitab, hatinya yang keras kemudian menjadi lembut saat ia belajar tentang
anugerah, rekonsiliasi, dan kasih yang diberikan melalui pengorbanan Yesus
Kristus. Sekarang Walid menyerukan perlunya toleransi beragama dan
kebebasan pribadi. Dan ia berusaha keras, berjalan
dari seorang teroris menjadi seorang yang anti teroris.
Kisah
Walid Shoebat dengan tajam menunjukkan pada kita apa yang akan terjadi di
lingkungan kita jika kita tidak menghentikan terorisme Islam. Ia meninggalkan Islam dengan alasan yang jelas: Islam
menghasilkan kekerasan. Ia takut jika kita yang hidup di dunia Barat dan
negara-negara non-Muslim lainnya tidak bersatu sekarang, kita akan menghadapi
kekerasan Islam yang lebih dahsyat di kemudian hari. Saat itu
terjadi, itu tidak terjadi di suatu tempat di seberang lautan – itu akan
terjadi di dalam komunitas kita sendiri.
Mengapa
Saya Meninggalkan Islam ?
Saya lahir dan dibesarkan di Beit Sahour,
Betlehem, di Tepi Barat, dalam sebuah keluarga berada. Kakek dari pihak ayah
saya adalah seorang mukhtar, atau kepala suku, di desa itu. Ia adalah sahabat dari Haj-Ameen
Al-Husseini, Mufti Agung Yerusalem dan sahabat dekat Adolf Hitler. Kakek dari pihak ibu saya, F.W.Georgeson, di sisi lain,
adalah sahabat dekat Winston Churchill, dan pendukung keras terbentuknya negara
Israel, walau saya tidak terlalu menyadari akan hal ini sampai bertahun-tahun
kemudian dalam hidup saya. Saya dilahirkan pada salah satu hari raya penting Islam, yaitu hari
kelahiran Nabi Muhammad. Ini adalah suatu kehormatan besar untuk ayah saya.
Untuk merayakan hari itu, ia menamai saya Walid, yang berasal dari kata
bahasa Arab mauled, yang artinya “kelahiran”. Itu adalah cara ayah saya untuk
mengingat kenyataan bahwa putranya dilahirkan pada hari yang sama dengan
kelahiran nabi terakhir dan terbesar dari semua nabi.
Ayah saya adalah seorang Muslim Palestina yang mengajar
bahasa Inggris dan studi Islam di Tanah Suci. Ibu saya adalah seorang Amerika yang menikahi ayah saya pada tahun 1956
ketika ayah saya sedang studi di Amerika. Karena mereka takut akan pengaruh
dari gaya hidup
Amerika terhadap anak-anak mereka, saat ibu saya sedang mengandung saya,
orang-tua saya pindah ke Betlehem, yang pada waktu itu adalah bagian dari
Yordania. Itu terjadi pada tahun 1960.Tak lama setelah orang-tua saya tiba di
Betlehem, saya dilahirkan. Ketika ayah saya berganti pekerjaan, kami pindah ke Arab
Saudi dan kemudian kembali ke Tanah Suci – kali ini ke dataran terendah di muka
bumi: Yerikho.Saya dibesarkan dan belajar bagaimana membenci namun
diselamatkan melalui teladan mengasihi yang ditunjukkan oleh ibu saya yang
adalah orang Amerika, yang paham soal belas kasih, keadilan, dan kebebasan.
Saya tidak pernah melupakan lagu pertama yang saya pelajari
di sekolah.Judulnya adalah : “Orang-orang Arab Kekasih Kami dan Orang-orang Yahudi Anjing-anjing
Kami”. Waktu itu saya baru berumur 7 tahun. Saya ingat waktu itu
saya bertanya-tanya siapakah orang Yahudi itu, namun bersama dengan teman-teman
sekelas saya, saya mengulangi kata-kata itu tanpa benar-benar memahami apa arti
yang sebenarnya.
Saya
dibesarkan di Tanah Suci, saya mengalami beberapa pertempuran antara Arab dan
Yahudi. Pertempuran pertama, ketika kami
masih tinggal di Yerikho, adalah Pertempuran Enam Hari, ketika orang Yahudi
menaklukkan Yerusalem tua dan sisa “Palestina”. Sulit sekali
menggambarkan betapa hal ini sangat mengecewakan dan mempermalukan orang Arab
dan kaum Muslim di seluruh dunia.
Konsul Amerika di Yerusalem datang ke desa kami tidak lama
sebelum perang itu terjadi untuk mengevakuasi semua orang Amerika di wilayah
itu. Oleh karena ibu saya adalah orang Amerika, mereka menawarkan bantuan
kepada kami, tapi ayah saya menolak bantuan apapun dari mereka, karena ia
mencintai negerinya. Saya masih ingat banyak hal selama perang itu – suara
ledakan bom yang berlangsung berhari-hari dan bermalam-malam selama 6 hari,
penjarahan toko-toko dan rumah-rumah oleh orang-orang Arab di Yerikho,
orang-orang mengungsi menyeberangi Sungai Yordan karena takut terhadap orang
Israel.
Perang itu dinamai demikian karena hanya berlangsung dalam
6 hari. Orang Israel
memperoleh kemenangan atas pasukan multi-nasional Arab yang menyerang dari
banyak front. Hanya pada hari ke-7 peperangan
ini, Rabbi Shalom Goren, ketua rohaniwan pasukan Pertahanan Israel,
mengeluarkan pernyataan yang bergema dishofar, mengumumkan kontrol Yahudi atas
Tembok Barat dan kota tua Yerusalem. Banyak orang Yahudi menghubungkan
peristiwa ini paralel dengan kejadian yang dicatat dalam Alkitab ketika Yosua
dan bangsa Israel
menaklukkan Yerikho. Yosua dan orang Israel
mengelilingi tembok Yerikho selama 6 hari, dan pada hari yang ke-7, mereka mengelilingi
tembok itu 7 kali. Para imam membunyikan shofar bersamaan dengan orang-orang Israel
berteriak dengan satu suara. Tembok pun roboh dan orang Israel menguasai kota itu.
Seusai perang, bagi ayah saya di Yerikho, seakan-akan tembok
itu telah roboh langsung menimpanya. Selama perang, ia duduk lengket dengan
radio mendengarkan stasiun radio Yordan. Ia selalu berkata bahwa
orang-orang Arab akan memenangkan perang itu – tapi ia mendengarkan stasiun
radio yang salah. Stasiun radio Israel
mengabarkan kebenaran mengenai kemenangan telak mereka. Namun ayah
saya memilih untuk mempercayai orang Arab yang mengklaim bahwa orang-orang Israel
– selalu – berbohong, mengumumkan propaganda palsu. Banyak diantara kita
sekarang yang tentunya masih ingat menteri informasi Saddam, yang dikenal
dengan “Baghdad Bob”, dan semua klaim liar dan laporan palsu yang
diteriakkannya beberapa hari setelah kejatuhan Baghdad? Dalam dunia Islam,
nampaknya ada hal-hal yang tidak pernah berubah.
Kemudian, pindah kembali ke Betlehem, dan ayah saya
memasukkan kami ke sebuah sekolah Anglikan-Lutheran agar dapat menguasai
pelajaran-pelajaran bahasa Inggris. Saudara saya laki-laki dan perempuan, dan
saya sendiri adalah satu-satunya orang Muslim di sekolah itu. Kami bertiga
dibenci. Terutama bukan karena kami orang Muslim, tetapi karena kami setengah
Amerika. Walaupun itu adalah sekolah Kristen, sekolah itu masih memiliki jejak
kekristenan yang berwarna Islam yang mempengaruhi banyak orang Kristen
Palestina hingga saat ini. Agar dapat diterima – dan
kadangkala hanya supaya bisa tetap hidup – banyak orang Kristen di
negara-negara yang didominasi Islam mengadopsi sikap benci yang dimiliki orang
Muslim di sekeliling mereka terhadap Israel, Amerika dan dunia Barat.
Karena kami separoh Amerika, guru-guru seringkali memukuli kami sementara
murid-murid Kristen menertawakan hal itu.
Akhirnya, ayah saya memindahkan saya ke sekolah pemerintah
dimana saya mulai bertumbuh kuat dalam Islam. Saya diajari bahwa suatu hari
penggenapan sebuah nubuat kuno oleh Nabi Muhammad akan terjadi. Nubuat ini menceritakan suatu peperangan dimana Tanah Suci akan kembali
ditaklukkan Islam dan eliminasi orang Yahudi akan terjadi dalam sebuah
pembantaian massal. Nubuat ini ditemukan dalam
banyak buku suci tradisi Islam yang dikenal dengan Sahih Hadith.
Tradisi ini berbunyi sebagai berikut, dan merupakan pola pikir semua pengikut
Islam radikal”
“[Muhammad
berkata:] Saat terakhir tidak akan datang kecuali orang Muslim memerangi orang
Yahudi dan orang Muslim akan membunuh mereka hingga orang Yahudi menyembunyikan
diri di balik batu atau pohon dan berkata: Muslim, atau hamba Allah, ada orang
Yahudi di belakang saya; datang dan bunuhlah dia; tetapi pohon Gharqad tidak
akan berkata, karena itu adalah pohon orang Yahudi”. (Sahih Muslim Buku 041,
Nomor 6985). Jika ditanya dimana pembantaian itu akan dilaksanakan, tradisi
mengatakan bahwa itu akan terjadi di “Yerusalem dan daerah sekelilingnya”.
Selama masa remaja saya, seperti ayah, saya selalu
menyesuaikan diri dengan Islam dan apa saja yang diajarkan guru-guru Muslim
kepada kami. Saya, seperti halnya teman-teman sekelas saya pada
umumnya, sangat terinspirasi oleh visi Muhammad yang gelap dan penuh darah. Saya menyerahkan hidup saya untuk jihad, atau perang suci, untuk
memenuhi penggenapan nubuat ini. Saya ingin menjadi bagian dari tercapainya
rencana Muhammad, ketika Islam akan memperoleh kemenangan terakhir atas orang
Yahudi dan akhirnya – tanpa halangan lagi – memerintah dunia. Ini adalah ideologi para mentor saya, dan ketika saya telah meninggalkan
paham fanatik ini, jutaan orang di Timur Tengah masih mempercayainya, dan
mereka masih berjuang untuk menjadikannya sebuah realita.
Selama masa remaja saya, sering ada kerusuhan di sekolah
menentang apa yang kami sebut sebagai pendudukan Israel. Sedapat-dapatnya saya
berperan sebagai penghasut dan penggerak. Saya bersumpah untuk memerangi musuh
Yahudi, percaya bahwa dengan melakukannya saya sedang melakukan kehendak Tuhan
di atas bumi. Saya tetap setia pada sumpah saya saat saya memerangi tentara Israel
dalam setiap kerusuhan. Saya menggunakan berbagai alat yang ada untuk
menghasilkan kerusakan dan sakit yang sebesar-besarnya. Saya berunjuk rasa di
sekolah, di jalanan, dan bahkan di Temple
Mount di Yerusalem.
Selama sekolah menengah, saya adalah pemimpin aktivis yang memperjuangkan
Islam. Saya akan mempersiapkan pidato-pidato, slogan-slogan, dan menulis
grafiti anti Israel sebagai
usaha untuk memprovokasi murid-murid lain untuk melempari tentara-tentara Israel
yang bersenjata dengan batu. Gema bergemuruh teriakan-teriakan kami
masih jelas dalam ingatan saya:
Tidak ada
damai atau negosiasi dengan musuh!
Darah dan
jiwa kami kurbankan untuk Arafat!
Darah dan
jiwa kami kurbankan untuk Palestina!
Matilah
Zionis!
Impian saya adalah untuk mati sebagai sahid, seorang martir
untuk Islam. Pada saat berunjuk rasa saya akan membuka baju saya berharap untuk
ditembak, tetapi karena orang Israel
tidak pernah menembaki tubuh, saya tidak pernah berhasil. Ketika gambar-gambar
sekolah diambil, saya dengan sengaja berpose dengan wajah yang cemberut
mengantisipasi bahwa pada koran berikut wajah sayalah yang akan dimuat sebagai
martir berikutnya. Banyak kali saya hampir terbunuh waktu unjuk rasa siswa dan
kerusuhan dengan tentara Israel.
Jantung saya berdebam; tak ada yang dapat menyingkirkan keinginan saya
–kebencian dan kemarahan saya – selain dari mujizat. Saya adalah salah seorang
dari orang-orang muda yang mungkin anda lihat di CNN melempar batu dan bom
molotov pada hari-hari Intifada atau “kebangkitan”. Pada waktu itu, saya
akan membenci label itu; tapi sebenarnya saya adalah seorang teroris muda.
Pencucian otak dengan paham Islam-Nazi oleh para guru dan imam – dalam
keseluruhan budaya saya – mencapai pengaruh yang dicita-citakannya.
Apa yang saya ketahui sekarang adalah bahwa saya tidak hanya
meneror orang lain, tetapi dalam banyak hal, saya sedang meneror diri saya
sendiri dengan apa yang saya percayai. Perjuangan utama saya adalah
untuk mendapatkan nilai yang cukup – untuk membangun catatan teror yang hebat –
agar disukai Allah. Saya hidup dengan takut akan penghakiman dan neraka dan
berpikir bahwa hanya dengan bersikap jahat seperti itu saya mempunyai
kesempatan untuk masuk janna(surga, atau nirwana). Saya tidak pernah
yakin bahwa semua “perbuatan baik” saya dapat melebihi perbuatan-perbuatan
jahat saya jika ditimbang pada Hari Penghakiman. Saya tidak hanya
digerakkan oleh kemarahan dan kebencian, tetapi juga oleh rasa tidak aman dan
ketakutan secara spiritual. Saya percaya pada apa yang telah
diajarkan pada saya: cara yang paling pasti untuk meredakan kemarahan Allah
terhadap dosa-dosa saya adalah dengan mati memerangi orang Yahudi. Mungkin, jika saya berhasil, saya akan diberi pahala tempat khusus di
Surga dimana wanita-wanita cantik bermata besar akan memenuhi hasrat saya yang
terdalam.
Sulit untuk
menggambarkan sampai pada tahap seperti apa pencucian otak yang dialami orang
seperti saya, yang dibesarkan di bawah sistem pendidikan Palestina. Semua pihak
berotoritas menyuarakan pesan yang sama: pesan Islam –jihad atau kebencian
terhadap orang Yahudi – dan hal-hal yang seharusnya tidak berkuasa atas pikiran
orang muda.
Saya teringat satu kejadian di Sekolah Menengah Dar-Jaser di
Betlehem saat sedang studi tentang Islam, ketika salah seorang teman kelas saya
bertanya kepada guru apakah seorang Muslim diijinkan memperkosa wanita Yahudi
setelah mengalahkan mereka. Jawabannya adalah, ”Wanita yang ditangkap dalam pertempuran tidak mempunyai pilihan dalam
hal ini, mereka adalah gundik-gundik dan mereka harus menaati tuannya.
Berhubungan seks dengan budak tawanan bukanlah “sebuah pilihan bagi para
budak”. Ini bukanlah pendapat guru itu semata-mata, tetapi jelas sekali
diajarkan di dalam Qur’an:
“Dan
(diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang
kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas
kamu”. Surah 4:24
Dan juga
dikatakan dalam Qur’an:
“Hai
Nabi, sesungguhnya kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu
berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang kamu peroleh dalam
peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak
perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara
perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan
anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu
dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau
mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang Mukmin”.
Surah 33:50.
Kami tidak mempermasalahkan soal Muhammad mengambil
keuntungan dari hak istimewa ini saat ia menikahi sekitar 14 istri dan
mempunyai beberapa budak wanita yang dikumpulkannya sebagai rampasan beberapa
perang yang dimenangkannya. Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak istri yang dimilikinya dan
pertanyaan itu senantiasa merupakan hal yang kami perdebatkan.Salah seorang
dari istri-istrinya diambil dari anak angkatnya sendiri, yaitu Zayd. Setelah
Zayd menikahi wanita itu, Muhammad tertarik padanya. Zayd memberikannya kepada
Muhammad, tetapi Muhammad tidak menerima pemberian Zayd itu hingga turunlah
wahyu dari Allah. Istri-istri Muhammad yang lainnya
adalah para tawanan Yahudi yang dipaksa menjadi budak setelah Muhammad
memenggal kepala para suami dan keluarga mereka. Inilah hal-hal yang kami pelajari dalam studi kami
mengenai Islam di sekolah menengah. Inilah orang yang harus kami teladani dalam
segala hal. Inilah nabi kami, dan dari dia dan perkataannyalah kami belajar
untuk membenci orang Yahudi.
Saya teringat pada satu kesempatan di Betlehem ketika para
penonton yang penuh sesak di sebuah bioskop bertepuk tangan dengan sukacita
saat mereka menyaksikan film 21 Hari di Munich.
Saat kami menyaksikan orang-orang Palestina melempar granat ke dalam helikopter
dan membunuh para atlet Israel,
kami semua – ratusan penonton – berteriak, “Allahu akbar!” sebuah slogan
sukacita.
Dalam
suatu usaha untuk mengubah hati orang Palestina, stasiun televisi Israel
menayangkan film dokumentasi mengenai Holocaust. Saya duduk dan menonton,
menyoraki orang Jerman sambil makan pop corn. Hati saya begitu
keras, mustahil bagi saya untuk mengubah sikap saya terhadap orang Yahudi,
kecuali melalui “pencangkokan hati”.
Oleh karena kemurahan Tuhan, saya memiliki sesuatu yang
hanya dimiliki oleh sedikit dari teman-teman sekelas saya. Saya mempunyai
seorang ibu yang berbelas kasih dan memiliki suara yang lembut – dengan sabar
berusaha menggapai saya di tengah-tengah hiruk pikuk suara kebencian yang
menulikan di sekitar saya. Ia berusaha mengajari saya di rumah tentang apa yang
disebutnya dengan “rencana yang lebih baik”. Namun demikian, pada waktu itu apa
yang diajarkannya hanya berdampak sedikit pada saya, karena tekad saya sudah
teguh – saya akan hidup atau mati memerangi orang Yahudi. Tetapi seorang ibu
tidak pernah menyerah.
Saya tidak menyadarinya waktu itu, tetapi ibu saya telah
dipengaruhi oleh sepasang misionaris Amerika. Ia bahkan telah dengan diam-diam
meminta mereka untuk membaptisnya. Namun, ketika ia menolak untuk dibaptis di kolam
yang penuh dengan ganggang hijau, pendeta misionaris itu harus meminta YMCA di
Yerusalem untuk mengosongkan kolam yang dikhususkan untuk pria, dan kemudian
ibu saya dibaptis disana. Tak seorang pun anggota keluarga kami mengetahuinya.
Seringkali
ibu mengajak saya mengunjungi berbagai museum di Israel. Ini berdampak positif pada
saya dan saya jatuh cinta pada arkeologi. Saya terpesona pada arkeologi.
Dalam banyak argumentasi saya dengan ibu, secara langsung saya katakan padanya
bahwa orang Yahudi dan orang Kristen telah berubah dan memalsukan Alkitab.
Ia menanggapinya dengan membawa saya ke Museum Gulungan Kitab di Yerusalem
dimana ibu menunjukkan pada saya gulungan kuno kitab Yesaya – masih utuh. Ibu
saya berhasil menyampaikan argumennya tanpa berkata-kata. Walaupun ibu berusaha
mencapai saya dengan sabar dan lembut, saya tidak tergoyahkan. Saya akan menyiksanya dengan hinaan. Saya menyebutnya seorang “kafir”
yang mengklaim bahwa Yesus adalah Anak Tuhan dan saya menyebut ibu “seorang
penjajah terkutuk Amerika”. Saya menunjukkan padanya gambar-gambar
di suratkabar tentang semua remaja Palestina yang telah menjadi “martir”
sebagai akibat dari perselisihan dengan tentara Israel dan saya menuntut ibu
untuk memberikan jawaban. Saya membencinya dan meminta ayah
untuk menceraikannya dan menikahi seorang wanita Muslim yang baik.
Di samping semua hal ini, ibulah – ketika saya dijebloskan
ke Penjara Muscovite di Yerusalem – yang pergi ke konsulat Amerika di Yerusalem
dan berusaha untuk mengeluarkan saya. Penjara Muscovite dulunya adalah kamp
Rusia yang digunakan sebagai penjara pusat di Yerusalem bagi mereka yang
kepergok menghasut orang untuk melakukan kekerasan terhadap Israel. Ibuku yang kekasih sangat
kuatir akan arah hidup yang saya ambil sehingga rambutnya mulai rontok. Kekuatirannya bukannya tanpa alasan. Selama saya di penjara saya menjadi
anggota kelompok teror Fatah milik Yasser Arafat. Tak lama kemudian, saya
direkrut oleh seorang pembuat bom yang sangat terkenal dari Yerusalem yang
bernama Mahmoud Al-Mughrabi.
Sudah tiba saatnya bagi saya untuk melakukan yang lebih
besar daripada sekadar protes dan membuat kerusuhan. Al-Mughrabi dan saya
berencana untuk bertemu di Jalan Bab-El-Wad di Klub Bela Diri Judo-Star yang
dikelola ayahnya di dekat Temple Mount di Yerusalem. Ia memberi saya bahan
peledak yang rumit yang telah dirakitnya sendiri. Saya harus menggunakan bom –
bahan peledak yang disembunyikan dalam seketul roti – untuk meledakkan cabang
Bank Leumi di Betlehem. Mahmoud menolong saya menyelundupkan bom itu, seperti
halnya Wakf Muslim – polisi agama di Temple
Mount. Dari Temple Mount,
saya berjalan keluar menuju podium dengan bahan peledak dan pengatur waktunya
di tangan saya. Kami berjalan di sepanjang Dinding Ratapan dan menghindari
semua titik pemeriksaan. Dari sana,
saya berjalan ke stasiun bis dan naik bis ke Betlehem. Saya sudah sangat siap
untuk menyerahkan hidup saya jika memang harus demikian. Saya berdiri di depan
bank itu dan tangan saya sudah benar-benar siap untuk meledakkan bom di pintu
depan, ketika saya melihat beberapa anak Palestina berjalan di dekat bank.
Pada saat terakhir, saya malah melemparkan bom itu ke atap
bank. Dan saya berlari. Ketika saya sampai di Church of the Nativity (gereja
yang dibangun di tempat Yesus dilahirkan-Red), saya mendengar ledakan. Saya
sangat ketakutan dan sangat depresi sehingga saya tidak dapat tidur
berhari-hari. Saya hanyalah seorang remaja berusia 16 tahun. Saya
bertanya-tanya apakah saya telah membunuh orang hari itu. Itulah kali pertama
saya mengalami bagaimana rasanya memiliki tangan yang berlumuran darah. Saya
tidak menikmati apa yang telah saya perbuat, tetapi saya merasa harus
melakukannya karena itu adalah tugas saya.
Kisah yang akan saya ceritakan pada anda berikut ini juga
merupakan pergumulan. Itulah kali pertama saya berusaha untuk membunuh seorang
Yahudi. Seperti jutaan belalang, batu-batu beterbangan dimana-mana saat kami
bertikai dengan tentara Israel.
Sekelompok orang dari pihak kami telah menyalakan api dengan cara membakar ban
untuk digunakan sebagai blokade. Seorang tentara terluka kena lemparan batu. Ia
mengejar anak yang telah melemparinya. Namun kami berhasil menangkap tentara
itu. Bagaikan segerombolan binatang liar, kami menyerangnya dengan apa saja
yang ada di tangan kami. Saya memegang pentungan dan saya menggunakan pentungan
itu untuk memukuli kepalanya sampai pentungan itu patah. Seorang remaja lain
memegang tongkat dengan paku-paku yang mencuat keluar. Ia terus memukuli kepala
tentara yang masih muda itu hingga ia berlumuran darah. Kami hampir saja
membunuhnya. Ajaibnya, seakan-akan dengan didorong ledakan adrenalin yang
terakhir, dia lari sekencangnya menyeberangi blokade ban-ban berapi dan
berhasil lolos ke seberang dimana para tentara Israel menggotong dan
menyelamatkannya. Saya tidak tahu dari mana ia mendapatkan kekuatan itu.
Tapi sekarang saya merasa senang karena ia berhasil melarikan diri. Sekarang,
setelah bertahun-tahun berlalu, sulit sekali bagi saya mengekspresikan
bagaimana saya sangat menyesal dan pedih jika mengingat bahwa saya pernah
melakukan hal-hal seperti itu. Sekarang saya bukan orang yang sama seperti
waktu itu.
Setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, orang-tua
saya mengirim saya ke Amerika untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Saya masuk di sekolah yang kemudian dikenal dengan Loop
College, yang terletak di jantung kota Chicago.
Ketika saya tiba disana, saya langsung terlibat dengan
banyak acara sosial politik yang anti Israel. Saya masih benar-benar
percaya bahwa akan datang harinya dimana seluruh dunia akan tunduk kepada Islam
dan kemudian dunia akan menyadari betapa dunia sangat berhutang kepada
orang-orang Palestina yang telah mengalami banyak kehilangan oleh karena mereka
adalah barisan terdepan dalam perang Islam melawan Israel.
Loop College dipenuhi oleh berbagai organisasi Islam. Ketika saya
berjalan ke kantin, rasanya seperti masuk ke sebuah kafe Arab di Timur tengah.
Berbagai kelompok Islam beroperasi di luar jam sekolah pada waktu itu, tiap
kelompok bersaing untuk merekrut siswa lain. Dengan segera saya mengabdikan
tenaga saya untuk melayani sebagai seorang aktifis PLO – Organisasi Pembebasan
Palestina. Secara resmi saya harus bekerja sebagai penerjemah dan konselor bagi
siswa-siswa Arab melalui sebuah program Amerika yang disebut CETA
(Comprehensive Employment and Training Act) dimana saya dibayar dengan bantuan
dari pemerintah Amerika Serikat. Namun, sebenarnya, apa yang saya lakukan,
meliputi menerjemahkan iklan-iklan untuk acara-acara yang bertujuan memenangkan
simpati orang Amerika atas perjuangan Palestina. Kenyataannya, “memenangkan
simpati” adalah ekspresi yang palsu. Kami berusaha untuk mencuci otak
orang-orang Amerika – semua yang kami pandang sangat mudah tertipu. Dalam
bahasa Arab, iklan-iklan untuk acara-acara semacam itu dengan terang-terang
menggunakan jihadist, sebuah deskripsi anti semitis seperti: “Akan ada sungai
darah…Datang dan dukunglah kami untuk mengirim siswa-siswa ke Selatan Libanon
untuk memerangi orang Israel…”
Di lain pihak, dalam versi bahasa Inggris, kami akan menggunakan deskripsi yang
halus dan tidak merusak, seperti: “pesta budaya Timur tengah, datanglah dan
bergabung dengan kami, kami akan menyajikan domba gratis dan baklava…” Waktu
itu tahun 1970.
Kemudian terjadilah Septembar Hitam.September Hitam adalah
bulan yang dikenal di seluruh Timur Tengah sebagai saat ketika Raja Hussein
dari Yordania bergerak menggagalkan sebuah usaha PLO di Yordania meruntuhkan
kekuasaannya sebagai Raja. Banyak orang Palestina terbunuh
dalam konflik yang berlangsung hampir setahun lamanya itu hingga bulan Juli
1971. Hasil akhir dari semua ini adalah pengusiran PLO dan ribuan orang
Palestina dari Yordania masuk ke Lebanon.
Tentu
saja, konflik itu berkembang dan mempengaruhi berbagai organisasi siswa Arab di
Loop College. Saya sangat kecewa dan frustrasi menyaksikan hal ini,
karena saya menyadari bahwa tanpa persatuan, tujuan jihad di Amerika tidak akan
berhasil. Pada saat itulah saya bergabung dengan Al-Ikhwan – Persaudaraan
Muslim.
Persaudaraan
Muslim adalah organisasi yang membawahi sejumlah oraganisasi teroris lainnya di
seluruh dunia. Saya tidak sendirian saat bergabung dengan Persaudaraan ini; ada
ratusan siswa Muslim lain dari seluruh penjuru Amerika yang juga bergabung
ketika itu. Saya percaya bahwa bekerja sebagai seorang aktifis untuk Persaudaraan
Muslim adalah cara yang terbaik untuk membawa kesatuan diantara orang Muslim;
bukan Muslim Palestina atau Muslim Yordania, melainkan satuummah Muslim – satu
komunitas Muslim universal – di bawah satu payung Islam. Hingga akhirnya, seorang sheikhYordania bernama Jamal Said datang ke
Amerika untuk merekrut siswa-siswa. Pertemuan perekrutan itu diadakan di gudang
bawah tanah atau dengan menyewa kamar hotel. Para siswa Muslim berkumpul dari seluruh
penjuru Amerika untuk menghadiri pertemuan itu dan mendengarkan Sheikh Jamal
Said. Jamal memiliki status dan reputasi yang legendaris. Dia adalah sahabat
Abdullah Azzam, yang terkenal di seluruh Timur tengah sebagai mentor dari Osama
Bin Laden.
Orang seringkali bertanya pada saya apakah menurut saya ada
kelompok-kelompok sel teroris yang beroperasi di Amerika.Tidak diragukan lagi
bahwa kelompok-kelompok itu memang ada. Sementara banyak mahasiswa Amerika di
tahun 70-an bereksperimen dengan narkoba, memprotes pemerintah mereka, dan berpartisipasi
dalam melahirkan gerakan “anak bunga”, mereka tidak memperkirakan adanya
revolusi bawah tanah lainnya yang dilahirkan oleh para siswa Muslim radikal di
seluruh negeri itu. Di dalam Islam, diajarkan bahwa jika
seorang Muslim memasuki sebuah negara untuk menaklukkannya bagi Allah, ada
beberapa tahapan sebelum mencapai “invasi” itu jika anda menginginkannya. Itu
adalah tahap-tahap awal dari gerakan paling subversif yang akan dialami oleh
negara itu. Itulah kelahiran gerakan jihadis di Amerika.
Akhirnya saya pindah ke California, dimana saya bertemu dengan istri
saya, seorang Katolik dari Meksiko. Saya ingin mentobatkannya kepada Islam.
Saya mengatakan padanya bahwa orang Yahudi telah memalsukan Alkitab dan ia
meminta saya untuk menunjukkan beberapa contoh pemalsuan itu. Ia menantang
saya: ia menantang saya untuk mempelajari Alkitab itu sendiri supaya saya
sendiri melihat apakah semua yang telah diajarkan kepada saya mengenai Alkitab
dan orang Yahudi itu benar atau tidak. Itu membuat saya memulai sebuah
perjalanan yang mengubah hidup saya secara radikal. Pada saat itu saya harus pergi membeli Alkitab dan saya mulai
membacanya dan ada banyak sekali kata “Israel” di dalamnya. Kata yang
paling saya benci itu ada dimana-mana di dalam kitab itu. Saya berpikir,
bagaimana ini harus dijelaskan ? Saya mulai berpikir bahwa
orang-orang Yahudi sesungguhnya tidak menyakiti kami tetapi kami membenci
mereka dan menuduh mereka melakukan hal-hal yang mengerikan ini.
Ini adalah sebuah perjalanan, yang dalam beberapa waktu
lamanya hingga saya menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya, lebih
merupakan sebuah obsesi. Saya akan begadang sampai larut
malam dan membaca dengan tekun kitab suci orang Yahudi dan Kristen ini.
Saya membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Saya mempelajari sejarah
Yahudi. Saya berdoa dan menggumuli hal-hal yang saya temukan. Banyak hal dalam kepercayaan saya yang membentuk dasar-dasar cara
berpikir saya yang Islami mulai bertumbangan. Karena dikonfrontasi
dengan konflik yang jelas terlihat antara cara saya memandang dunia ini dan
agama saya semenjak remaja dan kebenaran Alkitab yang menusuk, lalu saya berdoa
mohon bimbingan Tuhan. Pada pertengahan tahun 1990, saya
pergi ke reuni keluarga di selatan California, disana terjadi pertengkaran setelah
saya membela tokoh Alkitab Rahel, yang disebut oleh paman saya sebagai “pelacur
Yahudi”.
“Kamu layak
dimusuhi”, kata paman saya, dan mereka melemparkan saya keluar dari rumah.
Saya sadar
mereka tidak tahu apa-apa soal sejarah; apa yang mereka ketahui hanyalah
propaganda yang dulu selalu diajarkan pada saya.
Pertobatan saya membawa saya untuk meninggalkan kekerasan
dan menjadi orang Kristen, tetapi untuk itu ada harga yang harus saya bayar:
keluarga saya tidak mau mengakui saya lagi dan saudara saya sendiri mengancam
akan membunuh saya karena telah meninggalkan Islam. Sekarang saya berharap
bahwa dengan mengatakan kebenaran saya akan membuka mata orang banyak.
Sekarang, saya adalah pendiri Yayasan Walid Shoebat. Misi
hidup saya dan cita-cita saya adalah membawa kebenaran tentang orang Yahudi dan
Israel
ke seluruh dunia, sambil mengijinkan Kristus untuk menyembuhkan jiwa saya
melalui pertobatan dan mengupayakan rekonsiliasi. Saya telah berketetapan untuk dengan tidak berlelah
berbicara tentang Israel
kepada ratusan ribu orang di dunia. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Ia
memberikan saya kesempatan untuk meminta pengampunan dan berekonsiliasi dengan
orang Yahudi dimana pun di seluruh penjuru dunia. Kepada siapa pun yang
mau mendengarkan, saya akan menceritakan kisah saya. Sebagai tambahan, walau
ada banyak ancaman terhadap hidup saya – termasuk imbalan 10 juta Dollar untuk
menangkap dan membunuh saya – saya terus berbicara menentang
kebohongan-kebohongan Islam-Nazi yang dulu mengindoktrinasi saya.
Jika mereka menangkap saya, saya akan terus bersuara.
Ya, hari ini saya mengatakan pada dunia, Saya mengasihi
orang Yahudi! Dan saya sangat percaya bahwa orang Yahudi adalah umat pilihan
Tuhan yang bertujuan untuk memberi terang kepada orang-orang Arab dan juga
seluruh dunia – jika mereka mengijinkan orang Yahudi menerangi mereka.
Mengetahui kebenaran ini telah mengubah cara berpikir
saya dari menjadi seorang pengikut Muhammad dan yang mengidolakan Adolf Hitler
menjadi seorang yang percaya kepada Yesus Kristus, dari mempercayai kebohongan
menjadi mengenal kebenaran, dari sakit secara spiritual menjadi dipulihkan,
dari hidup dalam gelap menjadi melihat terang, dari terkutuk menjadi
diselamatkan, dari keraguan kepada iman, dari benci menjadi kasih, dari perbuatan-perbuatan
jahat kepada anugerah Tuhan di dalam Kristus.
Inilah saya hari ini. Terpujilah Tuhan! Saya berharap dengan
membaca kesaksian saya dan yang lainnya dalam buku ini anda mulai menyadari
bahwa ada peperangan antara yang baik dan yang jahat, dan antara damai dengan
terorisme, perselisihan antara kebebasan dan neo-fasisme. Sebagaimana yang saya
katakan saya berbicara di Universitas Columbia: Hari ini saya
berjuang untuk hak semua orang; saya berjuang untuk orang kulit hitam agar
dibebaskan dari perbudakan, bagi orang Muslim agar bebas untuk bertobat kepada
kekristenan, bagi orang-orang Yahudi yang menolak untuk menjadi
Kristen, dan bagi orang-orang atheis untuk mendapatkan haknya menjadi orang
atheis. Dan saya akan mati untuk hak kebebasan berbicara bagi semua orang di
Amerika Serikat.
Walid
Shoebat
Pendiri
Yayasan Walid Shoebat
Kesaksian : Hamran Ambrie
Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat,Dia berusaha,mencari dan menyelamatkan saya.
Kesaksian
Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen : “ Bekas Imam Hamran Ambrie ( Mantan Pergerakkan
Muhammadiah dan Pengajar Islam)
Meninggalkan
Islam Dan Memeluk Kristen“
“TUHAN MEMBERITAHU SAYA SECARA PERIBADI”
(Kesaksian : Hamran Ambrie )
Pada
waktu dahulu saya merupakan seorang yang amat aktif dalam Islam,juga merupakan
salah seorang daripada Pengerakkan Muhammadiah dan seorang pengajar Islam.Pada
tahun 1947,saya telah dipilih untuk menjadi pengerusi kepada Kongress Muslim
Kalimantan di Amutai,bersama-sama dengan K.H Idham Chalid. Pada tahun 1950-51
saya menjadi Imam Muslim bagi pasukan tentera di Banjarmasin,dengan kedudukan
yang tinggi.Rencana saya telah diterbitkan dalam beberapa majalah Islam seperti
Mingguan Adil di Solo,Mingguan Risalah Jihad di Jakarta dan Mingguan
Anti-komunis di Bandung.Saya telah bekerjasama dengan Gerakkan
Anti-Kristian dari tahun 1936 di Muara Teweh (Barito) dan sehingga tahun 1962
bersimpati dengan kumpulan yang merancang untuk membina undang-undang Islam di
seluruh Indonesia,yang mana secara tidak langsung adalah bertentangan dengan
pendirian Kristian.
Sebenarnya
saya telah memiliki Kitab Suci Injil sendiri semenjak tahun 1936.walau
bagaimanapun,saya tidak membaca dan mencari kebenarannya,tetapi mencari
perenggan yang boleh membantu saya untuk berdiri teguh sebagai seorang Muslim
yang mempunyai sikap anti-Kristian,dan bersedia untuk menyerang keimanan orang
Kristian secara lebih berkesan.
- Saya juga mengutuk 'Isa Al-Masih sehingga saya berumur 40 tahun,menolak terus yang mengatakan Dia adalah daripada Tuhan.Saya sengaja mentertawakan dan menolak kebenaran.Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat,Dia berusaha,mencari dan menyelamatkan saya.
Dalam
tahun 1961,semasa saya mencatat khotbah saya di masjid,saya melihat ayat daripada
surah Al-Maidah 68, yang berbunyi:
“Katakanlah,wahai
orang yang beriman! Kamu tidak mempunyai apa-apa kecuali kamu berpegang kepada
Taurat dan Injil,dan semua ini akan membuka mata kamu kepada Tuhan kamu.”
Saya
sudah membaca ayat ini beratus kali,tetapi akhirnya Tuhan telah berbisik kepada
jiwa saya tentang ‘Taurat dan Injil’ yang mana tertulis di dalam Al-Quran
adalah sama Taurat dan Injil yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil
sekarang.Saya selalu berpendapat bahawa Taurat dan Injil yang terdapat dalam
Al-Quran telah lenyap,dan kandungan ini adalah ringkasan di dalam Al-Quran.Saya merasa yakin bahawa Taurat dan Injil,yang terdapat dalam Kitab
Suci Injil sekarang adalah palsu,dan kandungan yang sebenar telah disalah-atur
dan dilupakan serta ditambah-tambahkan oleh sesetengah pihak.
Bagaimanapun,jiwa
saya memberitahu saya bahawa Taurat/Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang
adalah benar.Fikiran saya tidak percaya apa
yang dikatakan oleh hati saya: “Tidak!Taurat dan Injil yang ada di dalam
Al-Kitab sekarang adalah palsu”.Fikiran saya bertentangan dengan jiwa saya dan
perasaan saya,dan saya menjadi tidak pasti serta ragu-ragu terhadap apa yang
betul sebenarnya.
Untuk
membuatkan jiwa saya merasa aman,saya menyerahkan masalah saya ini dengan
melakukan sembahyang tahjud,yang mana sembahyang ini adalah untuk meminta
pertolongan daripada Tuhan agar Dia memberi petunjuk yang pasti kepada
kebenaran.Saya meminta Tuhan menolong saya untuk memilih yang mana satu
daripada dua kepercayaan ini yang benar.Ini adalah doa saya:
“Oh
Tuhan,Pencipta Syurga dan bumi,Tuhan orang Islam, Kristian,Budha, Tuhan bulan
dan bintang,lembah dan gunung;Tuhan semesta alam,tolong tunjukkan aku kebenaran
tentang apa yang tertulis di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan Taurat dan
Injil.Adakah ini membawa makna bahawa Taurat dan Injil yang sebenar sudah
lenyap yang terdapat ringkasan dalam Al-Quran ?Jika ini adalah benar,aku merayu
kepadaMu untuk kuatkan hatiku bahawa aku mungkin tidak belajar Kitab Suci Injil
.Tetapi jika “kebenaran di dalam Taurat dan Injil” yang tertulis di dalam
Al-Quran ,bermakna kebenaran harus dicari di dalam Kitab Suci Injil
sekarang,aku merayu padaMu untuk membuka pintu hatiku semoga aku lebih
bersungguh-sungguh untuk belajar Kitab Suci Injil secara jujur.”
Saya
tidak bertanya kepada sesiapa pun untuk menolong saya membuat keputusan
saya.Saya tidak bertanya kepada Imam,orang yang alim dalam Islam,atau
kawan-kawan saya yang bijak pandai.Saya bertanya terus kepada Tuhan yang Maha
Tahu untuk membuat pilihan bagi saya,jadi saya membuat pilihan yang betul
menurut kehendak Tuhan.Saya sembahyang sesungguhnya dan menaruh harapan kepada
Tuhan agar Tuhan memberi petunjuk dan hidayah bahawa Dia yang memilih kebenaran
untuk saya dan menolong saya mengetahui dan mengaku kepada agama yang benar.
Setiap
orang yang mempunyai agama berharap bahawa di sana terdapat kehidupan yang
benar selepas mati dan salah seorang daripada mereka adalah saya,saya menaruh
harapan yang tinggi kepada Tuhan.Saya percaya kepada kehidupan selepas mati,di
mana kita cuma ada dua tempat untuk dituju:ke neraka,dengan hukuman yang tidak
berhenti-henti kekal abadi di dalam api;atau ke Syurga,bersama dengan Tuhan
dalam kemuliaan selama-lamanya.Saya tidak fikir tentang kehidupan abadi saya.
Sebagai
contohnya;mari kita andaikan bahawa kita membawa 10 gram emas tulin, kita harus
menelitinya secara berhati-hati,untuk memastikan bahawa tidak ada sesiapa yang
boleh menipu kita,jadi kita tidak akan menyesal di kemudian hari.Berapa banyak
agaknya kita memikirkan tentang kehidupan masa depan jiwa kita.Kita mesti
belajar dan meneliti kebenaran untuk sembahyang kepada Tuhan menurut kehendak
Tuhan,yang memiliki kehidupan di Syurga.Kalau tidak,kita akan menyesal untuk
selama-lamanya kerana kecuaian kita.Saya selalu yakin bahawa pencipta Syurga
dan neraka adalah Tuhan sendiri,atas sebab itulah saya tidak bertanyakan
nasihat kepada sesiapa pun,samada Kristian atau Guru Islam.Saya mendekati
Tuhan,yang memiliki segala kebenaran,peraturan,dan merayu kepadaNya dengan
penuh harapan dan percaya bahawa Dia akan memberi petunjuk yang benar kepada
saya.
Puji
Tuhan kerana segala doa saya telah dikabuliNya! Ini membuktikan bahawa Dia
memberikan kebenaranNya kepada orang yang menghendakinya,dan bertanya dengan
sesungguhnya.
Ini
harus dicatat,selain daripada ayat 68 surah Al-Maidah,di mana terdapat banyak
lagi ayat-ayat lain yang terkandung di dalam Al-Quran ,yang menarik hati saya
pada waktu itu.Sebagai contohnya;Surah Al-Sajadah 23:
“Dan
pastinya kami memberikan Musa sebuah Kitab(Taurat),jadi adakah kamu (Muhammad)
ragu-ragu untuk menerimanya,”
Surah
Al-Maidah 46:
“Dan
kami biarkan mereka (nabi-nabi yang terdahulunya) mengikut jejak Isa,anak
Maryam,memenuhi apa yang ada di tangannya daripada Taurat.dan kami memberi Dia
kitab yang mengandungi petunjuk dan cahaya,dan mengesahkan apa yang ada di
tangannya yang daripada Taurat,sebagai petunjuk dan amaran kepada orang yang
takut kepada Tuhan.”
Surah
Al-Maidah 47:
“Dan
orang di dalam Kitab harus mengikuti apa yang telah ditentukan mengikut
kehendak pernyataan Tuhan itu.Dan sesiapa yang tidak mengikut apa yang telah
ditetapkan oleh Tuhan,adalah orang yang busuk hati,”
Surah
Al-Baqarah 62 :
“orang
yang benar daripada Yahudi,Kristian dan Sabian,sesiapa yang percaya kepada
Tuhan dan hari kiamat ,melakukan amalan yang baik,mereka akan mendapat pahala
daripada Tuhan mereka,dan ketakutan tidak akan mendesak mereka berputus asa.”
Di sana
terdapat banyak lagi ayat di dalam Al-Quran yang menunjukkan bahawa Taurat dan
Injil adalah jalan yang benar kepada kebenaran menurut kehendak Tuhan.Ayat
Al-Quran ini memberi kesedaran kepada saya untuk meneliti Kitab Suci Injil
dengan lebih mendalam lagi,kerana Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya tentang
kebenaran ini.
Pada
hari yang berikutnya,selepas saya meminta petunjuk daripada Tuhan semasa
sembahyang tahjud,saya merasakan satu perubahan yang jelas pada diri
saya.Bermula dari hari itu saya menganggap Kitab Suci Injil adalah seperti
rakan saya dan bukan lagi sebagai musuh.Setiap pagi saya melihat Kitab Suci
Injil dengan penuh harapan dan memberi perhatian pada setiap perkataan yang
saya baca,kerana saya mahu tahu makna yang sebenarnya.
Dengan
perkataan:
“Dengan
nama Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasihani”.
Saya
membuka Kitab Suci Injil .Pada masa itu saya bertujuan untuk membaca Ulangan
18:15.Kitab ini menarik perhatian saya kerana pada waktu dahulunya saya
mengunakan ayat ini untuk menyerang keimanan orang Kristian,samada mereka
adalah guru,Penginjil,dengan niat supaya mereka tahu dan percaya kepada Nabi Muhammad
sebagai nabi yang telah diramalkan di dalam Kitab Suci Injil ini.Sebelum ini
saya sudah tahu tentang ayat ini,tetapi sekarang maknanya telah berubah sama
sekali kepada saya.Sebenarnya untuk memahami Kitab Suci Injil lama adalah sukar
bagi orang yang tidak mahu mempercayainya, tetapi dari segi yang lain pula ia
menjadi lebih jelas kepada orang yang mahu mempercayainya dan hati mereka yang
telah disentuh oleh Roh Kudus.
Ayat-ayat
di dalam Ulangan 18:15 dibaca seperti:
“Sebaliknya
Tuhan,Allah kamu akan mengutus seorang nabi kepada kamu ;nabi itu akan seperti
aku dan Dia daripada bangsa kamu sendiri;kamu mesti taat kepadanya.”
Dahulunya
saya menganggap ayat ini memberi ramalan tentang nabi Muhammad.Perkataan “nabi
itu akan seperti aku (Musa)”menunjukkan kepada saya tentang peribadi nabi
Muhammad sebagai janji nabi kerana :
* Musa dilahirkan mempunyai
ibubapa.Muhammad juga dilahirkan seperti Musa,mempunyai ibubapa.Ini tidak
seperti Isa Al-Masih yang dilahirkan hanya mempunyai ibu dan tanpa bapa.
*
Apabila Musa meningkat dewasa,dia berkahwin.Muhammad juga berkahwin,dan ini
bertentangan dengan Isa yang tidak pernah berkahwin.
* Musa mempunyai anak lelaki,dan Muhammad
juga mempunyai ramai anak.Tetapi Isa tidak mempunyai keturunan kerana Dia tidak
pernah berkahwin.
* Musa meninggal pada umur yang lanjut dan
dikuburkan dan ini terjadi juga pada Muhammad.Tetapi Isa tidak meninggal.Dia
telah diangkat ke Syurga dan tidak dikuburkan.
Dahulunya
ia menjadi jelas kepada saya tentang ayat Ulangan 18:15 yang menunjukkan bahawa
nabi Muhammad adalah nabi yang dijanjikan oleh Musa, tetapi bukannya ramalan
terhadap Isa sebagai nabi keseluruhannya, sebagai Putera Tuhan,seperti
kepercayaan orang Kristian.
Tetapi
pada hari ini,saya membaca ayat ini secara perlahan-lahan dan berhati-hati
untuk memahami makna yang sebenarnya.Apabila saya sampai kepada pernyataan
“…..nabi itu akan seperti aku (Musa)”,Roh Kudus berbisik ke dalam jiwa saya
yang berbunyi: “Jika kamu mentafsirkan persamaan di antara Muhammad dan Musa
dan kedua-duanya adalah dilahirkan mempunyai ibubapa,mereka adalah sama dengan
manusia lain yang mempunyai ibubapa.”Sifat ini tidak boleh digunakan untuk
menunjukkan kebenaran ramalan itu.
Selanjutnya
jika Muhammad seperti Musa kerana dia berkahwin,dan kedua-duanya adalah seperti
orang lain di dunia ini!Jadi ini tidak boleh dijadikan sebagai bukti untuk
mengatakan bahawa Muhammad itu adalah nabi.
Jika
Muhammad dianggap sama seperti Musa,kerana dia mempunyai keturunan,fakta ini
juga tidak boleh digunakan untuk menentukan ramalan itu kerana hampir semua
orang di dalam dunia ini mempunyai keturunan.
Muhammad
hanya seperti Musa,meninggal dalam usia yang tua dan dikuburkan.Jika contoh ini
digunakan sebagai bukti tentang ramalan itu,dan fakta ini tidak boleh digunakan
sebagai bukti untuk persamaan,setiap orang di dunia ini akan meninggal dan
dikuburkan.Kematian dan penguburan adalah perkara biasa dan ini tidak
menjadikan seseorang itu lain daripada yang lain.
Ia menjadi
lebih ketara dan jelas kepada saya bahawa ramalan Musa itu hanya menunjukkan
tentang Isa sebagai yang dijanjikan.Dengan alasan itu saya cuba mencari suatu
perbezaan yang lain daripada yang lain dan luarbiasa persamaannya di antara
Musa dan Isa.Sememangnya saya menemui beberapa persamaan yang luarbiasa di
antara dua manusia ini yang tidak dikongsi dengan orang lain.
* Semasa zaman kanak-kanak,Fir’aun mengugut
untuk membunuhnya,seperti juga Isa pada zaman kanak-kanaknya telah diugut untuk
dibunuh oleh Herodas.Tidak semua orang yang dilahirkan menghadapi ugutan bunuh
pada waktu yang masih kecil lagi.
* Semasa kelahiran Musa,Fir’aun sangat
marah dan mengarahkan semua budak-budak lelaki yang berusia dua tahun ke bawah
harus dibunuh.Apabila Isa dilahirkan Herodas juga sangat marah dan mengarahkan
agar budak lelaki di bawah umur dua tahun dibunuh.Di dalam dunia ini hanya dua
peribadi ini sahaja yang menghadapi pengalaman pembalasan dendam.
* Semasa zaman kanak-kanaknya,Musa telah
dijaga oleh anak perempuan Fir’aun.Dan semasa kecil Isa telah dijaga oleh Yusuf
iaitu bapa angkatnya.Tidak semua anak di dunia ini dipelihara oleh orang yang
dipilih oleh Allah semasa zaman kanak-kanaknya ketika dia menghadapi amcaman.
* Semasa zaman kanak-kanaknya juga,Musa
tinggal jauh daripada rumahnya di Mesir.Ini terjadi sama dengan Isa yang hidup
di dalam buangan di Mesir.Tidak semua kanak-kanak semasa kecil hidup jauh
daripada negerinya,seperti Mesir.
* Apabila Musa telah menjadi utusan
Tuhan,dia menerima kuasa daripada Tuhan untuk melakukan mukjizat,seperti juga
Isa yang menerima kuasa sebagai Firman yang hidup,dan menerima kuasa untuk
melakukan mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan membangunkan orang yang
telah mati.
* Musa telah membebaskan orangnya daripada
dipaksa terus menjadi hamba abdi,tetapi Isa telah membebaskan orangnya daripada
cengkaman dosa dan maut.
Bukti yang
istimewa ini telah mengizinkan saya untuk saya membuat kesimpulan bahawa
ramalan yang luarbiasa yang dinyatakan ini di dalam Ulangan 18:15 tidak
bermaksud untuk membuktikan Muhammad sebagai nabi yang telah diberitahu
terlebih dahulu,tetapi untuk menunjukkan bahawa Isa adalah jelmaan Firman
Allah.
Meskipun
kasih Allah itu sangat agung dan Dia telah menyedarkan saya untuk melihat
dengan lebih jelas lagi ke dalam Kitab Suci Injil sebagai Firman Allah yang
benar,tetapi saya masih lagi tidak bersedia untuk menjadi seorang
Kristian.Mengapa? Kerana terdapat beberapa perkara di dalam kepercayaan
Kristian yang tidak dapat diterima oleh akal saya,khususnya kepercayaan
terhadap Isa adalah Putera Tuhan.Semenjak kecil lagi saya telah diajar,dan saya
juga mengajar sedemikian,iaitu:
“Tuhan
tidak mempunyai anak dan Dia tidak diperanakkan.”
Saya juga
tidak dapat menyatakan dengan jelas bahawa Isa adalah Tuhan kerana saya telah
diajar dan saya juga mengajar seperti:
“TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN
ALLAH”
Saya
juga bersikap anti Triniti. Ini tidak berasas kepada hakikat dan kebenaran
tetapi sebaliknya dipengaruhi oleh prasangka yang terpesong. Saya telah
mengajar murid-murid saya sedemikian:
“Kepada
sesiapa yang mengatakan Allah itu adalah tiga merupakan orang yang fasik”
Saya
juga tidak dapat menerima kepercayaan Kristian bahawa Isa benar-benar mati di
atas kayu salib.Jika “Isa Al-Masih” adalah nabi, penyayang, utusan Tuhan, atau
‘Putera Allah’ sepertimana orang Kristian memanggilNya,bagaimana dengan
senangnya orang Yahudi boleh menyiksaNya dan mengantungNya di atas kayu salib
sehingga mati?Mengapa Tuhan tidak membela Dia, tetapi membiarkan Dia mati di
atas kayu salib?Katakanlah saya mempunyai seorang anak lelaki yang disiksa,atau
digantung di atas kayu salib,sudah pastinya saya akan melawan orang yang
menyiksa anak saya itu untuk menyelamatkannya walau apa pun yang akan
terjadi.Bagaimana boleh Allah hilang kuasaNya terhadap orang Yahudi?Pada masa
itu saya benar-benar tidak boleh menerima hakikat ini.
Dalam usaha untuk memdapatkan pertolongan
untuk keterangan ini,saya melawat beberapa orang guru dan juga Penginjil dan
bertanya kepada mereka kenapa Isa bergelar Putera Tuhan atau Tuhan dan apa
sebenarnya makna tentang Triniti Tuhan.Saya menyelidik mengapa Isa Putera Tuhan
telah dikorbankan di atas kayu salib dan disalibkan oleh orang Yahudi. Saya
juga bertanya kepada mereka tentang kenyataan tentang “dosa warisan daripada
bapa kepada anak” yang saya ambil kira bahawa itu adalah hukuman yang tidak
adil daripada Tuhan.
Semua
guru yang saya tanya itu menjawab persoalan saya dan menerangkannya dengan
mendalam,tetapi pada masa itu saya tidak dapat menerima ulasan mereka walaupun
mereka telah menerangkannya dengan jelas sekali.Ini adalah kerana perbezaan
latar belakang di antara saya dengan mereka,yang mana seperti teluk yang
terpisah jauh di antara kami.Perbezaan di dalam agama yang tidak dikaji dengan
sesungguhnya untuk mencari maksud yang sama,Pastinya kami mengkaji perbezaan di
antara agama untuk mencari kenyataan yang logik berhubungan dengan
ketidakfahaman.Pada masa itu saya seperti penerima radio dan guru adalah
pembaca berita.Kedua-duanya mempunyai keadaan yang baik,tetapi oleh kerana
perbezaan gelombang yang panjang menyebabkan siarannya dan penerimaan saya jauh
berbeza. Penerima tidak dapat menangkap berita yang sedang disampaikan oleh
penyiar.
Keterangan
daripada guru dan Penginjil adalah seperti masuk telinga sebelah kiri dan
keluar telinga sebelah kanan. Hati saya tidak tersentuh, kerana saya tidak
faham cara pertuturan mereka.Guru itu sendiri tidak memahami dengan jelas
kedudukan latar belakang saya sewaktu itu, jadi keterangannya tidaklah menurut
keperluan saya seperti yang saya harapkan.Ini bukannya berlaku kerana
keterangan guru itu salah,tetapi kerana perbezaan cara pemikiran dan
penerangan,jadi sebab itu saya tidak dapat memahami keterangan yang lain.walau
bagaimanapun saya masih berharap.Saya sentiasa yakin,Tuhan akan menolong saya untuk
memilih kebenaran,sudah pasti Dia akan membuka pintu hati saya dan memberi
petunjuk untuk memahami semua masalah yang menjadi halangan kepada saya.
Saya
sentiasa berdoa kepadaNya: "Tuhan,aku merayu agar Engkau menunjukkan
kebenaranMu kepadaku tentang perkataan ‘Putera Tuhan’ dan nama ‘Rabbana’ untuk
Isa.Aku juga merayu agar Engkau menunjukkan kepadaku makna Triniti dan rahsia
disebalik penyaliban Al-Masih. Tuhan, Engkau berilah aku pengertian bahawa
Kitab Suci Injil adalah daripadaMu yang betul,jadi pastinya Engkau akan
menerangkan dan menjelaskan halanganku melalui Kitab Suci Injil, yang mana
FirmanMu yang benar yang tidak pernah bertukar daripada awal hingga sekarang
dan untuk selamanya.
Sememangnya
telah banyak kali,Tuhan menolong saya melalui Roh Kudusnya,yang bekerja di
dalam hati saya.Saya akan menerangkan bagaimana Tuhan menolong saya untuk
mengatasi halangan ini.
PERJUANGAN
SAYA BERTENTANGAN DENGAN KEADAAN PERSEKITARAN
Meskipun
saya menjadi tetap dan teguh serta yakin tentang kebenaran ini,dan bersedia
untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya,tetapi saya tidak menjadi
Kristian secara rasmi,kerana kaadaan persekitaran yang menjadi halangan kepada
saya.Ketakutan dan kebimbangan ini sentiasa menghantui fikiran saya.
Pengalaman
saya menunjukkan bahawa terdapat ramai orang yang tegas dengan kehendak mereka
untuk menerima Isa sebagai penyelamat mereka,tetapi mereka sering teragak-agak
untuk menentang pengaruh persekitaran mereka,mungkin kerana mereka tidak rela
ataupun takut untuk melawan ibu bapa mereka.Kadang-kadang mereka takut
kalau-kalau majikan mereka memberhentikan kerja mereka kerana mereka memeluk
Al-Masih. Orang yang percaya juga akan berselisih faham dengan isteri mereka
kerana mereka ingin mengikuti Isa bersama-sama dengannya; ini juga merupakan
rintangan yang menghalang mereka daripada mengikuti Isa untuk mempengaruhi
hidup dan hati mereka.
Ketakutan
terhadap keadaan sekitar telah ditunjukkan dalam amaran oleh Isa,ditulis dalam
Matius 10:34-36. Dia mengambarkan penderitaan yang mungkin dihadapi oleh setiap
orang yang mahu mengikutinya: “Jangan menyangka bahawa Aku membawa kedamaian ke
dunia ini,Aku tidak membawa kedamaian tetapi pertentangan.Aku datang untuk
menyebabkan anak lelaki melawan bapa mereka,anak perempuan melawan ibu
mereka,dan menantu mereka melawan ibu mertua mereka.Demikianlah musuh terbesar
yang dihadapi oleh seseorang ialah keluarga sendiri.”Bagaimanapun mereka yang
membuat keputusan untuk mengikuti Isa sebagai Tuhan dan membiarkan Isa
mempengaruhi hati mereka,segala kebimbangan adalah tidak berpanjangan.Setiap
kebimbangan akan dapat diatasi dengan pertolongan daripada Tuhan.Saya sendiri
mempunyai pengalaman dalam menghadapi tekanan dari persekitaran.Tetapi Tuhan
selalu membuka jalan untuk keluar daripadanya.
Dari
1961 sehingga 1964,saya masih lagi melakukan dua tanggungjawab agama.Saya
sembahyang mengikut cara Islam dan pergi ke masjid pada setiap hari Jumaat.Saya
juga pergi ke gereja pada setiap hari ahad dan pada hari sabtu saya pergi
sembahyang di Gereja Adventis.Tetapi di luar kenyakinan saya,saya tidak pergi
ke gereja.Ini adalah kerana untuk saya belajar tentang kebenaran.Saya juga
sering membaca risalah-risalah daripada orang bukan Kristian yang mengatakan
bahawa orang di dalam gereja menyembah berhala,seperti patung dan gambar.Atas
sebab itu saya pergi melawat setiap gereja di sekitar Jakarta mengikut
giliran,pada hari ahad.Saya juga melawat lebih daripada satu gereja pada hari
ahad,untuk mencari samada terdapat penyembahan patung atau tidak.
Akhirnya,saya
mendapat kesimpulan dan terbukti bahawa kesangsian saya selama ini sudahpun
terjawab.Setiap gereja yang saya lawati tidak terdapat pun berhala atau gambar
yang untuk disembah. Semenjak 1964, jiwa saya sebenarnya sudah dipenuhi dengan
Roh Tuhan,Roh Kudus,atau semangat kebenaran.Bermula daripada hari itu saya
mengambil keputusan untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya sepenuh
hati saya.Tetapi ia masih lemah.Saya tidak berani untuk menyatakan kenyakinan
saya secara terbuka.Saya masih menyimpan kekristianan saya secara rahsia.Saya
melawat gereja kristian di Kwitang Indonesia untuk pertama kali saya
bertanyakan tentang pembaptisan secara rahsia, saya tidak mahu ianya diketahui
oleh famili ataupun isteri saya.Saya tidak tahu siapa yang menjaga gereja itu,tetapi
permintaan saya ditolak, tidak boleh dibaptiskan secara rahsia. Beberapa minggu
kemudian,dengan hasrat yang sama yang seringkali berputar-putar di dalam
fikiran saya, saya pergi berjumpa dengan Rev.J.Sapulete,dekat gereja Bethel di
Jatinegara.Dia bersedia untuk membaptis saya, tetapi dengan satu syarat bahawa
saya harus membawa dua atau tiga jiran Kristian,yang boleh membimbing
pertumbuhan keimanan saya supaya saya boleh hidup secara Kristian.Saya tidak
dapat menerima syarat ini, saya masih lagi tidak mahu mengumumkannya di
khalayak ramai bahawa saya seorang Kristian. Ini berpuncak daripada pengaruh
persekitaran ,terutamanya keluarga saya.Saya merasa risau yang mereka akan
menentang dan menganiaya ahli keluarga saya.Saya juga takut untuk bertanyakan
pada isteri saya untuk mengikuti saya pergi ke gereja.Saya takut jika isteri
saya akan menuntut saya untuk pergi ke pejabat rasmi perkahwinan Islam untuk
bercerai.Saya sangat takut untuk berhadapan dengan proses perceraian .Sebab itu
saya mahu menerima Isa secara rahsia.Tetapi jiwa saya tidak bersetuju,saya
tidak ada apa-apa keraguan tentang penerimaan Isa.
Oleh itu
saya tidak lagi melakukan dua tanggungjawab keagamaan. Saya hanya pergi ke
gereja.Tetapi ketakutan masih lagi berterusan dan kebimbangan mengenai reaksi
keluarga saya.Saya tidak tahu bagaimana untuk mengatasinya.Saya tidak pergi
jumpa sesiapa pun untuk meminta nasihat bagi masalah saya ini.Pada masa itu
saya rasakan bahawa perjuangan saya betul-betul teruji. Walau bagaimanapun
Tuhan memberi masa untuk membantu mengatasi masalah saya ini. Dahulunya saya
menggangap jika saya berbincang dengan isteri saya tentang hal ini dan keluar
Islam dan seterusnya memeluk Kristian akan menyebabkan masalah kepada kami..
Tetapi Tuhan sangat baik hati, membuka
pintu kebenarannya kepada isteri saya sendiri.Dia merasa aman melalui cahaya
dan kecantikan pokok Krismas yang mana pada masa itu bercahaya dengan terang di
kebanyakkan rumah orang Kristian.Ia menjadi tanda kepadanya bagaimana cantiknya
kehidupan di dalam keluarga Kristian.Dia merasa aman dengan lagu-lagu Kristian
dan hangat serta bercahaya dengan semangat Krismas.
Untuk
menjelaskan perasaannya,dia dan seorang anak perempuan saya datang kepada
saya,untuk memberitahu saya tentang keinginan yang kuat untuk menjadi seorang
Kristian.Ini adalah peluang yang sedang saya nanti-nantikan! Pada hari
berikutnya selepas Krismas,saya berjumpa dengan Rev.J.Sapulete untuk kali
kedua, bertanya kepadanya bahawa saya dan keluarga saya mahu dibaptiskan dan
menerima Isa sebagai Tuhan kami.
Permintaan saya diperkenankan dengan
segera dan kami -yakni saya,isteri saya dan tujuh orang anak kami telah
dibaptiskan pada 26 Dis 1969 oleh Rev.J.Sapulete,di gereja GPIB Jemaat Bethel.
Satu
minggu kemudian anak lelaki saya pun menuruti kami.Dia juga sering pergi ke
gereja secara rahsia, kerana dia takut saya mendapat tahu.
Saya
sendiri pergi ke gereja secara rahsia juga, sebab saya takut isteri-isteri ahli
keluarga saya telah menjadi pengikut-pengikut 'Isa dan demi itu mempengaruhi
hati kami.
Anugerah Berkat Tuhan yang Berkelimpahan
Selepas
saya dan keluarga saya dibaptiskan pada 26 Disember 1969, keriangan dan
kegembiraan seluruh isi rumah saya telah bertukar.Kami menerima terlalu banyak
berkat-berkat Tuhan yang mencurahi hidup kami.
Pengikut
Paulus berkata: "Apabila seseorang masuk ke dalam Al-Masih,dia menjadi
insan yang baru, yang lama telah pergi dan yang baru sudah menyusul ".(2
Kor 5:17)
Apabila
seseorang menerima Al-Masih 'Isa sebagai penyelamatnya,Tuhan akan mengubah
kehidupannya.Bayangan Kristus akan menjadi ikutannya.Al-kitab berkata:
"Tuhan mencipta manusia berdasarkan gambarnya"(Kej 1:27).Kelakuan
baru ini akan bermula dengan keriangan yang baru,kasih dan keinginan yang
berbeza.Apa yang dahulunya dia sayang,kini dia benci,dan apa yang dahulunya dia
benci,kini bertukar menjadi sayang.Kehidupannya telah berubah.Perubahan ini
amat ketara,dan dapat dilihat oleh orang di sekelilingnya.Jalan kehidupannya
akan bertukar,dan perubahan ini akan dibawa dalam setiap perkataan yang dia ucapkan.Betapa
hebatnya!
Saya
mempunyai pengalaman dalam perubahan ini dan mereka dapat rasa dalam kehidupan
kami sekeluarga.Panas baran sudah lenyap dan berubah kepada sayang.Dalam
kehidupan kerohanian,kami merasa aman dan gembira.Kami tidak merasa ragu-ragu
dan jiwa kami terjamin dan penuh dengan keriangan.Bahkan di dalam kehidupan
seharian,kami mendapat keberkatan yang berkelimpahan.Ini adalah pengalaman yang
membuktikan kebenaran janji Tuhan bahawa telah digenapi oleh 'Isa
Al-Masih,utusanNya.
- "Barangsiapa haus,baiklah ia datang kepadaKu dan minum!Barang siapa percaya kepadaKu,seperti yang dikatakan oleh kitab suci:dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."(Yahya 7:37-38)
- "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan."(Yahya 10:10b)
Perubahan
di dalam kehidupan isi rumah kami amat kentara dan berlaku dengan pantas di
mana kami menjadi ejekan.Jiran tetangga dan saudara mara berpendapat bahawa
kami telah menerima pertolongan daripada gereja sebagai ganjaran kerana menjadi
Kristian.
Orang ramai mengutuk kami dengan
berkata:"Jika kamu ingin menjadi kaya dengan cepat,ikutlah cara en.Ambrie
dan menjadi Kristian dan kamu akan mendapat berjuta-juta rupiah daripada
gereja."
Mereka
menyangka bahawa kehidupan kami diberkati melalui pemberian daripada gereja
sebagai sogokan kerana menjadi Kristian.Tidak,bukan kerana itu!Kami tidak
menerima sebarang pertolongan dari gereja atau dari sesiapapun sebagai balasan
kerana kami menerima Kristus.Kami tidak
menerima duit,harta benda atau janji peluang pekerjaan walaupun satu sen pun.Sememangnya keberkatan kehidupan kami pada
masa itu hanyalah melalui kemurahan hati Tuhan.Ini adalah janji
Tuhan bahawa semua orang yang mempercayai-Nya akan memperolehi keberkatan yang
berkelimpahan.
Tahun-tahun
yang tidak aktif.
Saya
menjadi Kristian yang tidak aktif bermula dari tahun 1970-1972.Saya sibuk
mengendalikan urusan perniagaan saya dan membantu keluarga saya.Saya hanya
pergi ke gereja pada hari Ahad dan membaca Al-kitab bila saya ada masa.Tuhan
menyalahkan saya kerana bersikap sedemikian.Saya merasa sangat jelas apabila
pada waktu itu Tuhan memberi amaran kepada saya: "Jika kamu mahu menjadi
kristian,ia tidak cukup dengan bersikap pasif.Ia tidak akan berkembang jika
kamu duduk sahaja.Bergembiralah dengan keberkatan Tuhan yang melimpahi hidup
kamu.Sebagai orang Kristian iaitu pengikut Kristus,kamu mesti bangun dan
memberitahu kesaksian kamu dengan jelas mengenai Al-kitab sepertimana Kristus
telah memerintahkannya di dalam Matius 28:19-20)
Bagaimana
saya hendak memulakan dalam memberikan kesaksian secara terbuka dan memberitahu
tentang Al-kitab dengan cara paling mudah difahami?Sememangnya saya ingin
melakukannya,tetapi saya tidak tahu bagaimana cara hendak memulakannya.Untuk
ini,Tuhan telah membuka jalannya:dan ini adalah jalan yang bagaimana Tuhan
tunjukkan;
Suatu
hari kawan baik saya datang dari Banjarmasin
untuk menghabiskan waktu malamnya bersama kami.Dia adalah kawan yang sebenarnya
mengikut erti perkataan.Dia tetap berdiri bersama dengan saya dalam kaadaan
susah ataupun senang.Apabila penangkapan dilakukan oleh askar-askar
Belanda,kami selalu berjumpa antara satu sama lain di dalam penjara ataupun di
dalam khemah banduan.
Kami
menyambutnya seperti biasa,di dalam rumah kami tidak terdapat tanda ketara yang
menunjukkan bahawa kami telah memeluki agama Kristian.apabila dia mengucapkan
"Assalamualaikum",dan kami menjawab
"waalaikumussalam".Kawan baik saya ini telah mendengarnya daripada
jiran-jiran bahawa saya telah memeluk Kristian. Dia menerangkan bahawa hal ini
tidak mungkin terjadi, dan telah menyakinkan kepada jiran saya tentang ini. Dia
memberitahu mereka," Sudah lama saya kenal kawan saya Hamran Ambrie,bukan
sahaja di Jakarta bahkan di Banjarmasin lagi. Dia bukanlah seperti kebanyakan Muslim yang lain,dia sangat risau
tentang keimanannya.Di dalam wilayah dia dikenali sebagai pejuang tentera
Muslim,dia adalah anti-Kristian,seorang daripada pemimpim
Muhammadiyah,pemberita Muslim dan guru Islam yang terkenal di bandar dan di
timur Kalimantan.
Lebih-lebih
lagi di kongres Islam di seluruh Kalimantan dalam Amuntai 1947, Hamran
Ambrie adalah merupakan salah seorang daripada penganjurnya.Di dalam
ketenteraan kebangsaan Indonesia,dia telah menjadi ketua guru-guru Muslim dalam
pasukan tentera di Banjarmasin. Jadi saya yakin bahawa Hamran Ambrie tidak
begitu mudah untuk menukarkan agama Islamnya kepada agama Kristian."
Tetapi
jiran saya telah menyakinkan dia bahawa untuk beberapa tahun ini,orang di dalam
kampung saya telah biasa melihat saya pergi ke gereja lazimnya dan menyediakan
pokok Krismas semasa hari Krismas.Mereka memberitahu dia supaya bertanya kepada
saya secara terus untuk mendapat kepastian selanjutnya.
Jadi
dengan segera dia datang ke rumah saya untuk melawat,dan terus bertanya kepada
saya samada berita yang mengatakan saya menjadi Kristian itu benar atau tidak?Saya menjawab soalan itu tanpa
sebarang keraguan: "Ya,ia adalah benar dan saya serta seluruh keluarga
saya telah dibaptiskan."
Mendengar
jawapan saya dia menangis terisak-isak.Dia meminta maaf kerana dia sangat
menyesal datang ke tempat itu.Tetapi dia tidak berbuat apa-apa dan berdiri
kehairanan untuk beberapa ketika.Selepas dia kembali ke Banjarmasin,dia memberitahu orang lain,
khususnya kawan baik saya tentang pemelukan agama saya kepada Kristian.
Berita
tentang kejadian ini telah dimasukkan di dalam akhbar harian UTAMA yang
diterbitkan di Banjarmasin
oleh kawan baik saya yang lain,yang merupakan seorang pemberita Muslim.Dalam
tajuk utama H.Arsyad Maran menulis:
PENGASAS
TERKENAL GERAKAN MENJADI KRISTIAN
Pengasas
terkenal Muhammadiyah zaman 30-an, dia juga merupakan salah seorang ketua
editor JIHAD.
Js Antemas menulis diantaranya:
PERTUKARAN
AGAMA PENGASAS MUHAMMADIYAH KEPADA
KRISTIAN
Satu
berita yang mengemparkan!
Pemberita
IAIN Arthum Artha berharap:"kami harap berita ini adalah tidak
benar,kepercayaan Hamran Ambrie,pengasas kemerdekaan masih lagi di dalam
persoalan."
Orang
Muslim di Banjarmasin
juga memberi sambutan yang kurang menyenangkan terhadap berita ini:"Masalah
ekonomi baru-baru ini telah membuatkan seseorang bertukar agama."Nama
orang muslim ini tidak dinyatakan.
Bahkan
Universiti IAIN Antasari juga menberi tindakbalasnya terhadap berita pertukaran
agama saya ini.Sementara itu setiausaha PMW (Muhammadiyah) di Banjarmasin cuba untuk menyangkal bahawa saya
adalah penubuh Muhammadiyah, tetapi memberitahu bahawa saya hanya sebagai
pejuang Islam.
Semua
berita tentang keKristianan saya yang telah diterbitkan di dalam akhbar adalah
bertujuan untuk membuat saya rasa malu, dan di sebaliknya mereka mengharap agar
saya kembali kepada Islam. Tetapi kehendak
mereka adalah berbeza dengan kehendak Tuhan.Allah mengunakan mereka sebagai
satu cara untuk membangunkan iman saya supaya menjadi seorang pengikut 'Isa
yang kuat imannya dan memberi kesaksian tentang hakikat 'Isa Al-Masih adalah
daripada Tuhan.
Hampir
dua bulan peristiwa 'pertukaran saya kepada Kristian' menjadi tajuk
perbincangan umum dan tajuk utama di dalam akhbar Harian UTAMA di Banjarmasin.Saya mendapat berita bahawa pertumpahan darah juga hampir
berlaku.Sesetengah daripada kawan saya menganggap bahawa berita ini adalah
suatu fitnah dan bersedia untuk menyerang para penulis.Mujurlah
dengan segera saya telah menulis "surat terbuka"-pernyataan saya
sendiri mengenai pengakuan tersebut - kepada akhbar harian UTAMA di
Banjarmasin,yang telah diterbitkan seperti di bawah:
SURAT TERBUKA
Untuk
Pembaca harian UTAMA
Assalamualaikum
kepada
Tuan:
Saya dengan ini memberitahu bahawa berita itu
adalah benar dan saya sekarang menjadi pengikut kepada agama Kristian
Protestant dan saya telah menukarkannya semenjak 1964 lagi. Berita di dalam
akhbar itu sangat menarik kerana ia mengambarkan saya sebagai penubuh Islam
atau pejuang kepada kebebasan.
Saya
berterima kasih kepada semua tindak balas dan penghargaan itu yang mana kawan
saya telah menunjukkannya kepada saya.Walaupun sehingga saat ini,saya tidak
pernah merasa dan tidak pernah mengumunkan diri saya sebagai penubuh Islam
ataupun pejuang kebebasan.Jika waktu lepas saya melibatkan diri dalam
perjuangan sebagai penulis oleh kawan saya.Ia adalah tidak lebih daripada
tanggungjawab seorang anak terhadap ibu pertiwinya.Dengan itu saya menjadi
pengikut dan tidak bertanya akan sebarang gelaran kepada jawatan tersebut
samada sebagai veteran ataupun sebagai pengasas kemerdekaan.Saya hanyalah
melakukan tanggungjawab saya sahaja. Terima kasih kepada semua kawan saya,
khususnya H.Arsyad Maran (saya tidak menerima surat kamu), JS.Antenas dan
Arthum Artha dan penulis yang menulis surat kepada saya sebagai satu
kewajipan.Tidak ada apa-apa daripada surat anda yang boleh saya sangkalkan atau
memberi tindak balas yang bertentangan melainkan pembetulan.Saya tidak pernah
meminta sebarang bentuk gelaran sebagai tanda bagi pengasas kemerdekaan.
Kepada Arthum Artha,saya ada menghantar
"nota keimanan" yang menjadi asas kepada saya dalam ketaatan saya
kepada agama Kristian Protestant. Apa pun yang berlaku kawan tetap kawan dan
hubungan persahabatan yang baik tidak boleh diputuskan.
Terima
kasih kepada kamu semua kerana mengambil berat tentang hal ini.
Yang Benar,
Hamran
Ambrie
Langganan:
Postingan (Atom)